Dewan Masjid Indonesia Belum Terima Data Terkait Masjid di Jakarta yang Terpapar Radikalisme
Saat ini kata Kalla, ada lebih 10 ribu masjid di mushalla tersebar di Jakarta dan sekitarnya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengatakan pihaknya belum menerima data terkait masjid di Jakarta yang terindikasi terpapar radikalisme.
"Saya belum dapat datanya, belum dapat (datanya)," kata Jusuf Kalla yang ditemui usai apel siaga relawan Palang Merah Indonesia pada Angkutan Lebaran 2018 di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).
Saat ini kata Kalla, ada lebih 10 ribu masjid di mushalla tersebar di Jakarta dan sekitarnya.
"Jakarta kira-kira 10ribu Masjid dan Musholla," tutur Kalla.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku telah memegang data 40 masjid yang terindikasi paham radikal.
Data itu disebutnya berada di Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Provinsi DKI Jakarta (Biro Dikmental).
Sementara itu, Pemerintah diimbau untuk memperkuat kembali koalisi sosial untuk menangkal persoalan intoleransi dan radikalisme yang berkembang di Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan cendikiawan muslim Azyumardi Azra yang datang ke Istana bersama 42 orang praktisi bidang sosial, budaya, agama, dan akademisi bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Jakarta, Senin (4/6/2018) lalu
"Yang diperbincangkan dalam pengantar, Pak Jokowi meminta pemikiran, pandangan meningkatnya intoleransi dan radikalisme. Misalnya pemantapan kembali semangat kebangsaan, kemudian juga kearifan lokal, juga penguatan Islam wastiyah," tuturnya.