Kemenristekdikti Diminta Pro Aktif Tangkal Paham Radikal Masuk ke Kampus
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan data 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang terpapar paham radikalisme.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan data 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang terpapar paham radikalisme.
Tujuh PTN itu tersebar di beberapa provinsi di Pulau Jawa
Menanggapi temuan itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani telah menginstruksikan kepada kementerian terkait menyikapi hal tersebut.
"Saya sudah meminta Kementerian Riset dan Teknologi dengan kementerian yang ada di bawah agar pro aktif. Kemudian lebih mendekatkan diri kepada universitas apapun itu tidak boleh terjadi lagi," kata Puan, ditemui di kompleks parlemen, Kamis (7/6/2018).
Baca: Sandiaga Uno Enggan Beberkan 40 Masjid di DKI yang Disusupi Paham Radikal
Untuk menanggulangi peredaran paham radikalisme, menurut dia, jajaran di Kementerian Riset dan Teknologi sudah diberikan instruksi agar mengadakan kajian atau diskusi brain storming kepada para civitas akademika terutama mahasiswa.
"Ini tugas kita semua, namun saya juga sudah minta kepada pak menristekdikti melalui menristekdikti untuk bisa melakukan satu apa namanya tindakan dan aturan atau apa yang dikasi menristekdikti pada rektor-rektor," kata dia.
Selain mengadakan kajian, kata dia, pemerintah harus memperketat ajaran yang masuk ke kampus. Dia menegaskan, paham-paham radikal tidak dapat ditoleransi. Hal ini karena dikhawatirkan dapat meracuni pikiran-pikiran dari mahasiswa.
Menghadapi penyebaran paham radikal, dia menambahkan, diperlukan tanggungjawab bersama semua pihak. Dalam hal ini, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri.
"Apa yang kami lakukan bersama-sama dalam berkaitan dalam hal ini karena ini bukan tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua dalam yang ada masa depan anak-anak masa depan mahasiswi bangsa ini kan yang paling penting kita jaga," tambahnya.
Sebelumnya, BNPT memaparkan data tujuh PTN yang disinyalir disusupi paham radikal. Tujuh PTN tersebut, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).