Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arsul Sani Kritisi Jubir KPK Agar Bersikap Faktual

Arsul mengingatkan agar Febri bersikap proporsional dan faktual dalam memberikan penjelasan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Arsul Sani Kritisi Jubir KPK Agar Bersikap Faktual
Tribunnews.com/ Ria Anatasia
Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (24/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI, Arsul Sani sekali lagi mengkritisi keterangan kepada media yang diberikan oleh juru bicara (jubir) KPK, Febri Diansyah.

Arsul mengingatkan agar Febri bersikap proporsional dan faktual dalam memberikan penjelasan selaku jubir, tidak perlu menyelipkan pesan-pesan tersembunyi untuk menunjukkan superiotas KPK serta pada saat yg sama ada unsur "pembunuhan" karakter terhadap seseorang atau lembaga.

Dalam siaran persnya, untuk kasus terakhir, Arsul merujuk pada penjelasan Febri tentang dipanggil ulangnya Ketua DPR Bambang Soesatyo ke KPK pagi ini, Jumat (8/6/2018).

Menurut Arsul, dirinya telah mengontak Ketua DPR dan protokoler DPR, apakah kedatangan Ketua DPR tersebut atas panggilan resmi berikutnya atau atas kemauan sendiri seperti yang Arsul sarankan beberapa hari lalu.

"Hasil tabayun (ricek) saya, ternyata tidak ada itu panggilan baru dari KPK, yang ada pihak Mas Bamsoet berkomunikasi dengan penyidik KPK dan memberitahukan bisa datang Jumat pagi ini untuk memberi keterangan mengingat kegiatan di DPR sudah mulai berkurang," kata Arsul melalui keterangan tulis.

Arsul menambahkan, beliau datang pukul 08.00 dan selesai memberi keterangan pukul 09.30 WIB. Keluar pukul 09.35 langsung memberikan keterangan pers kepada wartawan di lobby Gedung KPK.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, kalai faktanya seperti ini, Jubir KPK juga harus menyampaikan kepada publik bahwa Ketua DPR datang atas inisiatif sendiri untuk memberika keterangan tanpa ada panggilan ulang.

"Jadi tidak ada kesan konten penyesatan informasi dalam penjelasan yang mengarah pada pembunuhan karakter,” imbuh Arsul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas