TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar selaku tersangka ditahan penyidik KPK, Sabtu (9/6/2018) dini hari, usai serahkan diri dan menjalani pemeriksaan.

Samanhudi mengenakan rompi tahanan warna oranye digiring petugas dari gedung KPK ke mobil tahanan pada Sabtu, pukul 01.35.

Kepala daerah pemilik kumis tebal itu tampak terdiam dan tertunduk saat dicecar pertanyaan oleh awak media saat dibawa petugas ke mobil tahanan.

Juru bicara KPK Febri Diansyah menyatakan tersangka Samanhudi Anwar ditahan di Rutan Polres Jakarta Pusat untuk 20 hari pertama masa penyidikan.

Pada Jumat (8/6/2018) sore, tersangka Samanhudi datang ke kantor KPK untuk menyerahkan diri.

Sebelumnya KPK telah memperingatkannya untuk menyerahkan diri lantaran ditetapkan sebagai tersangka dari rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) di Blitar, Jawa Timur, pada Rabu (6/6/2018).

Samanhudi Anwar ditetapkan sebagai tersangka penerima suap Rp 1,5 miliar dari pihak kontraktor Susilo Prabowo.

Suap yang dilakukan melalui perantara swasta tersebut diduga ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar senilai Rp 23 miliar.

OTT tim KPK pada Rabu kemarin juga dilakukan di Kabupaten Tulungagung, Jatim.

OTT tersebut juga terkait dugaan suap Rp 2,5 miliar yang dilakukan oleh kontraktor Susilo Prabowo kepada Bupati Tulungagung Syahri Mulyo.

Sang bupati melalui pihak perantara swasta diduga menerima suap tersebut terkait sejumlah proyek infrastruktur jalan di Tulungagung.

Dari OTT di dua lokasi tersebut mengamankan empat orang. Mereka lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK.

Namun, saat OTT tersebut tidai ditemukan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar maupun Bupati Tulungagung Shayri Mulyo.

Pihak KPK telah memperingatkan agar Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar dan Bupati Tulungagung Shahri Mulyo untuk menyerahkan diri.

Namun, sejauh ini baru Samanhudi Anwar yang datang dan menyerahkan diri ke KPK.(*)