Bantah Nuruzzaman, Gerindra: Fadli Zon Tidak Hina Kiai
Menurut Andre, yang dilakukan Fadli hanyalah mengkritisi Yahya yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade tidak sepakat bila Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon disebut menghina Kiai Yahya Cholil Staquf karena kunjungannya ke Israel.
Menurut Andre, yang dilakukan Fadli hanyalah mengkritisi Yahya yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
"Beliau (Fadli) mengkritisi Yahya Satquf sebagai anggota Watimpers, yang punya hak protokoler setingkat menteri. Lalu bang Fadli wakil ketua DPR kordinator bidang Polhukam, kebijakan luar negeri di bawah beliau. Beliau mengomentari pejabat negara yang datang ke negera penjajah Israel, penjahat HAM Israel, di mana Indonesia mempunyai kebijkan mendukung kemerdekaan Palestina. lalu menghina kiai dimana?" katanya saat dihubungi, Rabu, (13/6/2018).
Andre mengatakan tidak ada hubungannya kritikan Fadli Zon dengan jabatan Yahya di Nahdatlul Ulama (NU). Menurutnya, Fadli murni mengkritisi Yahya Staquf sebagai Watimpres. Apalagi menurutnya Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj telah mengatakan bahwa kunjungan Yahya ke Israel tidak ada hubungannya dengan NU.
"Bang Fadli menjalankan tugas anggota dewan mengkritisi pak Yahya sebagai Watimpres bukan sebagi kiai," katanya.
Andre mengatakan kritikan terhadap kunjungan Yahya ke Israel tersebut bukan hanya dilakukan oleh Fadli Zon, melainkan juga oleh tokoh-tokoh lain termasuk partai pendukung pemerintah. Sehingga menurutnya tidak ada hubungannya juga kritikan Fadli tersebut dengan konstelasi politik salah satunya ganti presiden, seperti yang dituduhkan Nuruzzaman.
"Tidak ada hubungganya (ganti presiden). Ini murni soal kebijakn politik luar negeri kita, dimana Indonesia mendukung kemerdekaan Pelastina," pungkasnya.
Sebelumnya dalampenggalan suratnya, Mohammad Nuruzzaman yang mengaku menjabat sebagai Wasekjen Gerindra menyatakan mundur dari keanggotaan partai. Adapun salah satu alasan mundurnya Nuruzzaman yakni tidak setuju dengan sikap Fadli Zon yang mengkritik Yahya Staquf karena kunjungannya ke Israel. Bahkan Nuruzzaman mengangap apa yang dilakukan Fadli tersebut merupakan penghinaan terhadap kiai Yahya.
"Hari ini, 12 Juni 2018, saya marah. Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel yang diramaikan dan dibelokkan menjadi hal politis terkait isu ganti Presiden," tulis Nuruzzaman.
Adapun cuitan fadli Zon yng dinilai oleh hinaan oleh Nuruzzaman yakni:
"Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pd perjuangan Palestina. Cuma #2019GantiPresiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.