Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR: Kunjungan Yahya Staquf ke Israel Nodai Upaya Diplomasi Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina

Selain itu, Taufik menambahkan‎, kunjungan Yahya Staquf itu dinilai tidak menunjukkan rasa sensitivitas

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in DPR: Kunjungan Yahya Staquf ke Israel Nodai Upaya Diplomasi Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
www.dpr.go.id
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyesalkan kunjungan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf ke Israel.

Menurutnya, Yahya telah menodai konsistensi dukungan Indonesia terhadap Palestina karena hadir dalam konferensi tahunan Forum Global AJC atau Komite Yahudi-Amerika di Yerusalem, Palestina.

Baca: PKS: Presiden Bertanggungjawab atas Kunjungan Yahya ke Israel

"Posisi kita jelas, berjuang dan mendukung kemerdekaan Palestina. Tapi kedatangan Yahya Staquf ke konfererensi itu, seolah menodai dukungan dan diplomasi kita dalam kaitan kemerdekaan Palestina,” kata Taufik, Rabu (13/6/2018).

Terlepas keberangkatan tersebut atas nama pribadi atau tidak, kedatangan Yahya merupakan blunder karena bertolakbelakang dengan dukungan Indonesia kepada Palestina.

Apalagi, Yahya yang menjabat Wantimpres merepesentasikan sebagai pejabat negara.

Selain itu, Taufik menambahkan‎, kunjungan Yahya Staquf itu dinilai tidak menunjukkan rasa sensitivitas.

Baca: Melukai Rakyat Palestina, Fadli Minta ‎Pemerintah Tegur Yahya Staquf

BERITA REKOMENDASI

Pasalnya, kunjungan dilakukan saat Israel kembali menyerang Palestina yang menimbulkan banyak korban.

“Selama ini, diplomasi Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina gencar dilakukan. Bahkan, dengan terpilihnya Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, kita minta agar peran Indonesia semakin ditingkatkan dalam perjuangan kemerdekaan Palestina. Jangan sampai perjuangan Indonesia rusak oleh sikap arogansi seorang pejabat negara. Presiden harus memberi tindakan tegas,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas