Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemilih Siluman di Pilkada Agar Diwaspadai Karena Berdekatan Mudik Lebaran

Dibalik keceriaan menyambut hari kemenangan, calon presiden Sam Aliano menyorot fenomena inu dengan skeptis.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemilih Siluman di Pilkada Agar Diwaspadai Karena Berdekatan Mudik Lebaran
Yanuar Nurcholis Majid/Tribunnews.com
Sam Aliano, dikawasan M H Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah sudah di depan mata. Kesibukan umat Islam tampak dimana-mana mulai dari pusat kota hingga pelosok perkampungan.

Namun, ada yang beda dari Hari Idul Fitri biasanya dibanding tahun sebelumnya.

Hari kemenangan umat Islam kali ini adalah yang terakhir sebelum digelarnya pilkada yang segera dihelat oleh sebagian besar propinsi di Indonesia.

Dibalik keceriaan menyambut hari kemenangan, calon presiden Sam Aliano menyorot fenomena inu dengan skeptis.

Baca: H-2 Pagi Pemudik Membeludak, Petugas Perpanjang Contraflow di Tol Cikampek

Bagi Sam, masyarakat tak perlu berlama-lama berada di kampung halaman, karena pemilihan kepala daerah segera digelar.

"Mereka yang punya hak pilih segeralah balik lagi ke tempat domisili. Ikutlah mencoblos sesuai hati nurani, jangan lama-lama di kampung," kata Sam Aliano dalam keterangan tertulis, Rabu (13/6/2018).

Himbauan Sam cukup beralasan karena cuti bersama lebaran dan panjangnya hari libur berdekatan dengan digelarnya pilkada serentak.

Berita Rekomendasi

"Lebaran hanya sepekan liburnya jelang pilkada, biasanya pemudik masih betah di kampung sampai beberapa pekan. Padahal sekitar 70 persen pemudik punya hak pilih di domisili tempatnya tinggal. Saya khawatir jika pemudik tak segera kembali, maka mereka akan kehilangan hak suaranya," tutur Sam

Dia memprediksi arus balik bisa memakan waktu selama dua hingga tiga hari.

Dia khawatir hak pilih digunakan pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Waspadai pemilih siluman yang tak bisa berbahasa Indonesia serta punya KTP palsu. Kalau ada yang mencurigakan laporkan segera ke pihak berwenang," tegas Sam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas