Malam Ini, Ali Ngabalin Sebut Akan Ada Pertemuan Bahas Masalah SP3 Habib Rizieq
Disinggung siapa saja yang ikut dalam pertemuan itu dan pembicaraan yang dibahas, Ngabalin mengaku belum bisa menjawab
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malam ini, akan diadakan pertemuan guna membahas masalah Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Hal ini dilontarkan oleh Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, di sela-sela kunjungannya ke Open House Menteri Sosial Idrus Marham.
"Insyaallah kalau tidak ada aral melintang, nanti malam setelah salat Isya itu. Mudah-mudahan dengan izin Allahi taala bisa mengabarkan tentang perkembangan mutakhir terkait dengan sp3 yang ramai dibicarakan," ujar Ngabalin, di rumah dinas Mensos, Jl Widya Chandra IV No 18, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).
Seharusnya pertemuan tersebut, kata dia, diadakan pagi ini.
Namun, lantaran semua pihak masih dalam suasana untuk berkunjung ke satu kerabat dengan kerabat lain, maka belum dilaksanakan.
Disinggung siapa saja yang ikut dalam pertemuan itu dan pembicaraan yang dibahas, Ngabalin mengaku belum bisa menjawab dengan pasti.
Bahkan, ia belum mengetahui lokasi pertemuan dilaksanakan.
"Nanti akan saya dikabari (siapa yang datang, - red) oleh teman-teman yang ada di tim di KSP. (Lokasi, - red) Belum tahu, saya belum tahu," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia hanya memastikan akan ada diskusi dengan pemangku-pemangku kuasa hukum, kuasa negara untuk LN, administrasi, dan lainnya dalam pertemuan itu.
Ngabalin meminta para awak media bersabar agar nantinya mendapat berita yang benar dan tidak membingungkan masyarakat.
"Jadi saya pikir kalau teman-teman bisa sejenak bersabar. Karena tidak bisa tidak, tidak boleh ada seliweran begini beritanya. Harus kawan-kawan mendapatkan berita yang benar kemudian masyarakat juga bisa mendapatkan informasi yg kebenarannya bisa kita pertanggungjawabkan," pungkasnya.