Hikmah Hari Raya Bagi Porter Stasiun Pasar Senen
Jasa porter, kata Amir, sangat diperlukan pemudik di Stasiun Kereta Api Pasar Senen.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Raya selalu membawa kebaikan bagi setiap orang. Tak terkecuali para juru angkut di stasiun kereta api, alias porter.
Mereka meraup keuntungan lebih selama musim mudik dan arus balik lebaran, penghasilan selalu meningkat tajam ketimbang hari-hari biasa.
"Kalau lebaran, penumpang biasanya kasih (upah) lebih karena antrian panjang misalnya," kata Amir (36), seorang porter, di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, pada Senin (18/6/2018).
Pada musim mudik Lebaran, penghasilan sehari Amir bisa mencapai Rp300.000, naik 300 persen ketimbang hari-hari biasa yang Rp100.000 per hari.
Jasa porter, kata Amir, sangat diperlukan pemudik di Stasiun Kereta Api Pasar Senen.
Bayangkan betapa repot dan susahnya mereka berlalu di lorong-lorong penghubung, naik-turun tangga, dan berdesakan dengan ratusan pemudik sambil membawa koper-koper, kardus-kardus, dan barang-barang lain.
Belum lagi jika pemudik membawa anak-anak, yang terkadang bisa rewel dan agak sedikit merepotkan.
Di situasi semacam itulah porter hadir menolong mereka, dengan imbalan yang layak. Kedua pihak saling diuntungkan.
Walau mendapat berkah hari raya, namun Rahmat (29), seorang porter lain, mengatakan lebaran tahun ini lebih sepi dari pada tahun kemarin.
Dia katakan, pada musim mudik lebaran kali ini, bisa mendapat Rp400.000 per hari. Padahal dia bilang lebaran kali ini lebih sepi ketimbang tahun lalu.
Para porter di Stasiun Kereta Api Pasar Senen itu tidak menetapkan tarif tertentu untuk jasa panggul mereka.
Biasanya penumpang memberi tips sedikitnya Rp20.000 - Rp25.000 untuk sekali panggul.
"Kadang sih mereka kasih tips lebih kalau barang bawaannya banyak," kata Rahmat.