Habiburokhman Dinilai Tunjukkan Politik Tak Cerdas
Menurut Adnan, motif Habiburokhman jelas hanya ingin 'mendown grade' pemerintah di hadapan publik untuk menahan laju elektabilitas Jokowi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Ketua DPP Gerindra Habiburokhman kemarin yang mengatakan mudik tahun 2018 ini seperti neraka itu hanya bentuk kepanikan dan mempertunjukan politik yang tak cerdas.
"Dia dan kelompoknya panik atas banyaknya apresiasi dan terima kasih dari warga kepada pemerintahan Jokowi di berbagai daerah yang menggunakan tol trans Jawa untuk mudik karena merasakan perbedaan dengan mudik-mudik tahun sebelumnya dimana tahun ini relatif lancar karena telah berfungsinya sebagian besar tol trans Jawa," kata M. Adnan RS, Sekretaris Jenderal Relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI) dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/06/2018).
Menurut Adnan, motif Habiburokhman jelas hanya ingin 'mendown grade' pemerintah di hadapan publik untuk menahan laju elektabilitas Jokowi jelang pendaftaran Pilpres Agustus nanti.
"Jadi ujungnya pasti soal politik jadi tak perlu di dengarkan pendapat orang dengan tujuan politik yang tak cerdas seperti ini, rakyat sudah pintar menilai mana keberhasilan dan mana yang hanya bisa teriak tanpa melakukan apa-apa untuk rakyat," tegas Adnan.
Seperti di ketahui banyak muncul apresiasi dari pemudik atas kelancaran mudik tahun 2018 ini seperti yang banyak beredar seperti di Prambanan Klaten, di Karanganyar Solo, TMII, Ancol.
Terakhir apresiasi Diana, pemudik asal Bogor di kawasan Wisata the Jungle Senin 18 Juni 2018 saat di temui relawan.
Diana mengungkapkan, tahun ini perjalanan mudiknya lebih enak karena kemacetan juga berkurang di banding tahun-tahun kemarin dan perjalanan jadi lebih nyaman dengan akses tol yang bagus.
"Saya berharap pemerintahan pak Jokowi tahun kedepannya di buat jalan lebih nyaman lagi dan jalan yang belum selesai agar segera di selesaikan karena sangat di rasakan warga saat mudik", ujar Diana.