Mudik Gratis Naik Kapal Laut Laris Manis, Kuota Tahun Depan akan Ditambah
Hal tersebut melihat tingginya jumlah masyarakat yang ikut mudik gratis menggunakan kapal laut, yang tahun ini mencapai 25 ribu pemudik
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan kuota mudik gratis menggunakan kapal laut untuk tahun 2019 mendatang akan ditambahkan.
Hal tersebut melihat tingginya jumlah masyarakat yang ikut mudik gratis menggunakan kapal laut, yang tahun ini mencapai 25 ribu pemudik.
Baca: Menhub Sebut Jadwal Kereta Bandara Tak Ganggu Jadwal KRL
Rencananya, kuota akan ditambahkan menjadi 100 ribu atau tiga kali lipat dari realisasi tahun 2018.
"Penambahannya saya upayakan 3 kali lipat klau bisa 100 ribu cuma akan dilihat ketersediaan kapalnya, kan sudah 25 ribu, lebih mudah meningkat menjadi 50 ribu atau 100 ribu," ungkap Budi Karya Sumadi saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (20/6/2018).
Namun tentunya kuota akan disesuaikan dengan kapasitas kapal nasional, karena kalau untuk rute-rute mudik gratis yang biasanya disediakan ke Jawa masih minim kapal-kapal berkapasitas besar.
Selain masih terbatasnya jumlah kapal besar, kapal besar juga biasanya digunakan untuk perjalanan jarak jauh seperti ke Kalimantan atau Sulawesi.
"Cuma memang kita punya keterbatasan, kapal-kapal yang tersedia terbatas, kalau yang besar-besar itu untuk rute panjang, seperti ke Maluku, tapi akan kita jadikan masukan untuk peningkatan pelayanan," kata Budi Karya.
Baca: Budi Karya Sebut Sanksi atas Tenggelamnya Kapal di Danau Toba Tunggu Hasil Investigasi
Selain meningkatkan kuota, kementerian perhubungan juga akan meningkatkan pelayanan kapal laut seperti cafe yang dioperasikan 24 jam dan mengadakan sarana hiburan agar masyarakat semakin nyaman.
"Ada beberapa catatan dari pemudik gratis katanya kafenya diminta beroperasi 24 jam, terus ada hiburan biar gak sepi, menjadi masukan buat kami," pungkas Budi Karya.