SBY Pantau Hasil Hitung Cepat Pilkada Serentak Lewat 19 Monitor dan 7 Laptop
"Dengan demikian saya menyimpulkan hingga hari ini capaian yang dicapai oleh Partai Demokrat lebih dari yang kami targetkan,"
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memantau perolehan hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 di 171 daerah di Indonesia di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/6/2018).
Ia menonton lewat 16 monitor aktif berukuran sekitar 32 inchi, 3 monitor berukuran 52 inchi, dan tujuh laptop.
SBY memantau dari sebuah ruangan dengan papan nama bertuliskan Ketua Umum di depan pintunya.
Baca: Kondisi Terkini Gunung Agung Setelah Erupsi, PVMBG: Masih Ada Titik Panas Di Permukaan Kawah
Monitor-monitor tersebut menampilkan beberapa tayangan dari beberapa stasiun televisi swasta, rekapitulasi hasil sementara Pemilukada tingkat Kabupaten Kota dan Gubernur, serta Statistik Pemilukada keseluruhan.
Di ruangan tersebut terlihat juga Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat serta beberapa petinggi Partai Demokrat lainnya.
Terlihat juga Ani Yudhoyono duduk di salah satu kursinya.
Baca: MK Batalkan Kewenangan MKD Pidanakan Orang yang Rendahkan DPR
Mereka berkumpul di depan meja kayu lonjong beralas kaca sambil terus berkomunikasi dan memantau perolehan suara sementara di setiap daerah.
SBY menyatakan bahwa hasil capaian dari Partai Demokrat secara kuantitas dalam Pilkada 2018 di atas target.
Ketika hendak meninggalkan kantor DPP Partai Demokrat sekitar pukul 19.00 WIB, ia mengatakan bahwa target Partai Demokrat adalah 35 persen.
Namun, ia tidak menegaskan berapa detil yang dicapai karena masih akan mengikuti perkembangan yang ada dalam satu atau dua hari ke depan.
Baca: Tanggapan Pihak Demokrat soal Isu Calon Tunggal di Pilpres 2019: Kami Dukung Kotak Kosong
Untuk itu, ia mengatakan akan memberikan informasi dan kesimpulan yang lebih menyeluruh dan rinci dalam tenggang waktu tersebut.
"Dengan demikian saya menyimpulkan hingga hari ini capaian yang dicapai oleh Partai Demokrat lebih dari yang kami targetkan," kata SBY di Kantor DPP Demokrat Menteng Jakarta Pusat pada Rabu (27/6/2018).
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Partai Demokrat akan melihat aspek capaian kualitas dalam Pilkada 2018 ini seperti posisi-posisi yang diraih oleh calon-calon yang diusung Partai Demokrat.
Baca: Dinilai Tak Sopan, Fredrich Yunadi Divonis 7 Tahun Penjara
Ia juga nengatakan akan melalukan kajian terhadap kegagalan calon-calon yang diusungnya dalam Pilkada tahun ini misalnya Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.
Ia mengatakan bahwa kajian-kajian tersebut nantinya akan digunakan untuk melihat sejauh mana modal Partai Demokrat dalam Pemilihan Umum Presiden 2019 mendatang.
"Nah yang kedua memang, kalau pun tidak ada yang berhasil calon-calon yang kami usung tidak lantas menyalahkan siapa-siapa tapi kami melakukan case study, kajian. Mengapa, why, calon yang kita usung tidak berhasil misalnya Jawa Barat. Berbeda sekali dengan hasil survei sebelumnya. What's going on. Apa yang terjadi," kata SBY.
Sebelumnya dalam menanggapi seberapa besar pengaruh Pilkada terhadap langkah-langkah stategis yang akan diambil Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang, SBY mengatakan bahwa hasil Pilkada bisa berpengaruh dalam penentuan langkah strategis.
Minimal jika Partai Demokrat banyak memeperoleh kemenangan, bagi SBY itu akan meningkatkan semangat Partai Demokrat untuk bertarung dalam Pilpres.
"Tidak selalu. Tapi bagaimanapun bila ini terjadi di Partai Demokrat berarti ini meningkatkan moril yang membuat kita ingin berjuang lagi tahun depan," kata SBY.
Selain memantau perolehan suara dari hitung cepat, SBY juga sempat menelepon beberapa Calon Gubernur yang telah unggul dalam perhitungan suara sementara antara lain Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar PParawansadan Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Meski Komisi Pemilihan Umum KPU baru akan mengumumkan hasil penghitungan suara Pilkada di tingkat provinsi pada 7-9 Juli 2018, namun SBY sudah mengucapkan selamat dan menitipkan pesan kepada keduanya lewat telepon yang berlangsung dalam hitungan menit sekitar pukul 16.30 WIB.
Kepada Edy, SBY menyampaikan kepada Edy bahwa tugas pertamanya sebagai pemimpin baru Sumatera Utara adalah untuk melakukan rekonsiliasi kepada masyarakat Sumatera Utara agar agenda-agendanya dapat didukung masyarakat.
Senada dengan itu, SBY juga menyampaikan kepada Khofifah untuk merangkul dan mengayomi seluruh masyarakat yang ada di Jawa Timur.
"Nanti, saat mulai memimpin pertama-tama harus dirangkul semua. Kompetisi sudah selesai, rakyat Jawa Timur adalah rakyatnya Ibu Khofifah. Diayomi, disayang dan saya yakin itu kepribadian Ibu," kata SBY.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.