Laporan wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 12 hari sudah keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Danau Toba menanti kepastian nasib anggota keluarganya.

Seorang anggota keluarga korban, Wonni Fredi Nainggolan yang kehilangan 12 anggota keluarganya tak sabar jika harus menunggu kabar di rumahnya di Jakarta.

Baca: Gerindra Merasa Diteror Hasil Lembaga Survei Jelang Pemungutan Suara Saat Pilkada Serentak

Dia dan istri berencana menyusul ke lokasi kejadian, Senin (2/7/2018) besok.

"Kalau di sini terus, kepikiran terus. Lebih baik ke sana, nanti bisa kumpul sama anggota keluarga yang lannya," ujar Wonni saat dihubungi, Minggu (1/7/2018).

Wonni menyiapkan fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan surat keterangan dari RT tempat tinggal keluarga kakaknya, Ledixon Nainggolan.

Baca: Akbar Tandjung Respons Wacana Duet JK-AHY Dalam Pilpres 2019

Dokumen tersebut untuk keperluan jika petugas membutuhkan pendataan korban.

Wonni mengaku baru bisa berangkat besok, karena harus menunggu proses administrasi di Jakarta terkait hilangnya keluarga sang kakak.

Hingga hari ke-12 pencarian KM Sinar Bangun, dia belum memperoleh informasi atau titik terang mengenai nasib 12 orang anggota keluarga Nainggolan, termasuk kakaknya Ledixon Nainggolan.

Baca: Lima Pelaku Pelempar Batu Ke Jalan Tol Jakarta-Merak Ditangkap Polisi

Nantinya, Wonni berencana berkumpul dengan anggota keluarga besar Nainggolan lainnya di Siantara sebelum menuju ke Posko kecelakaan KM Sinar Bangun di Tiagaras.

Kakak Wonni, Ledixon Nainggolan tinggal di sebuah rumah di Jalan Haji Achyar Nomor 48b RT 006/05, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ledixon Nainggolan beserta istrinya, Lilis dan tiga anaknya, Aldy, Nicolas, dan Astrid, belum diketahui nasibnya setelah kapal yang mereka tumpangi, KM Sinar Bangun, tenggelam pada Senin, 18 Juni 2018.

Tujuh anggota keluarga Nainggolan juga ikut menjadi penumpang dalam kapal nahas tersebut.
Mereka juga belum diketahui nasibnya.