Sejumlah Alasan Basarnas Hentikan Pengangkatan Jenazah dan Penarikan Bangkai KM Sinar Bangun
Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Bambang Suryo Aji menyatakan akan memastikan pencarian korban dan bangkai kapal akan ditutup hari Selasa (3/7/2018)
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNNEWS.COM - Setelah menemukan indikasi adanya bangkai KM Sinar Bangun dan juga sejumlah jenazah melalui visual Remotely Operated Vehicle (ROV), Basarnas telah mengerahkan alat canggih, penyelam andal, dan kapal-kapal pencarian.
Dikutip TribunWow.com dari TribunMedan, Basarnas juga berencana untuk mendatangkan ROV yang lebih canggih untuk dapat bekerja mengangkat korban ke permukaan.
Namun, Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Bambang Suryo Aji menyatakan akan memastikan pencarian korban dan bangkai kapal akan ditutup hari Selasa (3/7/2018)
Kendala Alat
ROV yang lebih canggih rencananya akan didatangkan dari Surabaya.
Namun, rencana tersebut dibatalkan karena kendala untuk mendatangkan alat tersebut.
Kendala itu dikarenakan lamanya pengiriman serta perakitan.
"Kita harus melihat kondisi korban. Datang satu bulan dan belum lagi rakitnya. Bisa dua bulan. Kita harus melihat kondisi ini," kata Bambang, Minggu (1/6/2018).
Sebelumnya, ada pembenaran mengenai ROV yang didatangkan dari Singapura.
Alat yang dimaksudkan tersebut adalah ROV dari Surabaya yang dibuat di Singapura.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.