TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sangka, seorang dokter berkarir cemerlang seperti Bimanesh Sutarjo harus duduk di kursi terdakwa dalam kasus perintangan penyidikan perkara korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat.

Dokter yang merawat terpidana kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto pada saat kecelakaan mobil ketika Novanto buron oleh KPK November 2017 lalu itu tampak tertunduk di kursi terdakwa ketika tim penasihat hukumnya tengah membacakan nota pembelaan terhadapnya.

Di bagian penutup nota pembelaan yang dibacakan oleh penasehat hukumnya pada Jumat (6/7/2018) terkuak lah siapa sebenarnya Bimanesh.

Menurut penasehat hukum Bimanesh, diketahui bahwa Bimanesh adalah satu dari 130 dokter sub spesialis ginjal dan hipertensi di seluruh Indonesia.

Selain itu Bimanesh juga merupakan ahli biologi molekular, sebuah bidang keilmuan biologi yang fokus pada kehidupan dalam skala molekul.

Penasehat hukum pun mengatakan untuk meraih kompetensi dalam bidang tersebut diperlukan investasi masa pendidikan minimal 25 tahun.

Penasehat hukum juga mengatakan bahwa Bimanesh merupakan pensiunan Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Besar yang pernah mengepalai Departemen Penyakit Dalam RS Polri sejak 1981 sampai 2015.

Selain itu, penasehat hukum juga menjabarkan sekelumit tentang dokter kelahiran New Delhi India pada 1955 itu.

Bimanesh adalah anak ketiga dari ayah yang bernama Imam Sutarjo, seorang diplomat RI.

Bimanesh lahir di New Delhi India ketika ayahnya sedang menjalani tugas dari pemerintah Indonesia untuk membuka kedutaan besar di Indonesia atau kantor perwakilan diplomatik permanen di Ibu Kota India.

Bimanesh menjalani masa remajanya pada usia SMP dan SMA di kota Stockholm, Swedia.

Bimanesh kemudian diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1975.

Bimanesh lulus menjadi dokter pada tahun 1980 dan tahun 1981 menjalani pendidikan perwira Angkatan Darat kemudian tahun 1982 mengikuti pendidikan perwira Polri di Sukabumi.

Pada tahun 1991 Bimanesh lulus dari program pasca sarjana spesialisasi ilmu penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.