Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Acara Aktivis 98, Jokowi Ingatkan Kebebasan Terikat Aturan dan Konstitusi

Namun demikian, Presiden mengingatkan bahwa kebebasan ini tidak bisa semaunya karena terikat oleh aturan dan konstitusi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Di Acara Aktivis 98, Jokowi Ingatkan Kebebasan Terikat Aturan dan Konstitusi
Biro Pers Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Rembuk Nasional Aktivis 98 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam sambutannya saat menutup acara Rembuk Nasional Aktivis 98 di Hall Tengah, Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Presiden Joko Widodo mengapresiasi para Aktivis 98 yang telah memperjuangkan kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Namun demikian, Presiden mengingatkan bahwa kebebasan ini tidak bisa semaunya karena terikat oleh aturan dan konstitusi.

Baca: Di Acara Aktivis 98, Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

"Kita harus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada gerakan aktivis 98 yang pada tahun itu memperjuangkan hadirnya kebebasan berekspresi, berpendapat, dan kebebasan pers di Republik ini," kata Presiden berdasarkan keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Sabtu (7/7/2018).

"Tetapi sekali lagi kebebasan itu bukan kebebasan yang semau-maunya. Kebebasan itu bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya karena kita diikat oleh aturan, kita diikat oleh konstitusi kita," lanjut Jokowi.

Presiden juga mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat ini bukan berarti kebebasan untuk saling mencela, mencemooh, dan mengadu domba saudara sebangsa dan setanah air.

Sebab, menurutnya, persatuan dan persaudaraan adalah aset besar bangsa Indonesia.

"Karena aset besar bangsa Indonesia adalah persatuan, aset besar bangsa Indonesia adalah persaudaraan di antara suku-suku, di antara daerah-daerah yang berbeda-beda tradisi, adat, dan bahasa. Inilah yang harus kita sadari bersama," lanjutnya.

Baca: Pesan Jokowi kepada Para Atlet Panahan: Teruslah Berlatih dan Ikuti Kompetisi

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, Presiden mengimbau masyarakat dan aktivis yang hadir untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Presiden berpesan agar masyarakat jangan terpecah hanya karena perbedaan pilihan politik.

"Marilah kita bersama-sama untuk menjaga persatuan. Silakan berbeda pendapat, berbeda pilihan politik karena yang dibangun oleh gerakan aktivis 98 adalah masyarakat yang demokratis. Silakan beda pilihan untuk calon walikota, bupati, gubernur, presiden silakan. Tetapi ingat bahwa kita adalah saudara sebangsa dan setanah air. Jangan karena berbeda politik, berbeda pilihan politik saling mencela, saling mencemooh, saling menjelekkan. Itu bukan etika dan budaya bangsa kita Indonesia," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas