Dukung Jokowi di Pilpres 2019, TGB Incar Kursi di 2024
Gubernur NTB itu memang sempat masuk bursa Cawapres yang diusulkan oleh alumni 212.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai sikap atau pilihan politik Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) kepada Joko Widodo (Jokowi) adalah sesuatu yang realistis.
Mengingat, TGB sudah dua priode jadi Gubernur di NTB.
"Adalah hal logis jika beliau mulai menaikan pamor untuk bisa duduk sebagai tokoh nasional," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Minggu (8/7/2018).
Pilpres 2019 ini lah, menurut Ray, salah satu pintu masuknya. Minimal targetnya bisa duduk di kursi kabinet.
Dengan begitu, TGB akan ditasbihkan sebagai salah satu tokoh nasional.
Baca: Pengamat: Dukungan TGB Bisa Naikkan Popularitas Jokowi
"Yang kemungkinan bisa diperhitungkan pada pilpres 2024 yang akan datang. Mengapa 2024?" jelas Ray Rangkuti.
Sebab, kata dia, merebut posisi Capres atau Cawaprea saat Pilpres 2019, jelas terlalu jauh melompat. Butuh satu tangga lagi. Yakni tangga kabinet untuk dapat jadi figur nasional.
Baca: Terjebak dalam Goa, Operasi Penyelamatan Tim Sepakbola Remaja Thailand Dimulai
Mengapa harus Jokowi?
Jawabannya, karena terlihat Jokowi punya kans besar untuk menang dalam pilpres yang akan datang.
Sebagai politisi, menurut dia, TGB tentu akan memilih kandidat yang potensi menangnya besar.
"Itulah mengapa sekarang TGB menyatakan dukungan untuk Jokowi tampil di priode kedua," jelasnya.
Hal ini juga, sejatinya, jadi pelajaran bagi pemilih. Bahwa politik itu tak ada yang hitam putih. Tak perlu membawa seperangkat kesucian agama dalam memetakan politik.
"Pemilih baiknya sadar, elit politik itu basis aktivitasnya adalah pragmatis," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, TGB telah mendeklarasikan bahwa dirinya mendukung Jokowi untuk melanjutkan kembali kepemimpinannya di periode kedua.
Namun niatan TGB mendapatkan pertentangan dari sebagian pihak yang menyebut diri mereka sebagai alumni 212.
Kelompok ini, secara terang-terangan mengakui telah mencoret nama TGB dari bursa Capres yang diusung alumni 212.
Gubernur NTB itu memang sempat masuk bursa Cawapres yang diusulkan oleh alumni 212.
Namanya disandingkan dengan tokoh lainnya seperti Habieb Rizieq dan Yusril Ihza Mahendra.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.