Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah: Indonesia Tertinggal dari Malaysia soal Sertifikasi Ulama
Menurutnya agar bisa menyampaikan dakwah, ulama di Malaysia harus memiliki sertifikat dari pemerintah
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra mengatakan Indonesia kini tertinggal dari tetangganya, Malaysia dalam hal sertifikasi ulama.
Menurutnya agar bisa menyampaikan dakwah, ulama di Malaysia harus memiliki sertifikat dari pemerintah terlebih dahulu sebelum menyampaikan ceramahnya.
“Di Indonesia termasuk bebas menyampaikan ceramah, kalau di Malaysia harus punya izin dan sertifikat dulu sebelum menyampaikan ceramah,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar BARA UI (Forum Bela Negara Alumni Universitas Indonesia) di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).
Menurutnya kebebasan dalam menyampaikan ceramah di Indonesia tersebut menyebabkan kekacauan dalam penyampaian dakwah di Indonesia.
“Contohnya banyak pendakwah yang hanya bisa melucu dan memprovokasi serta tidak memiliki kualifikasi sehingga menyebabkan kekacauan,” imbuhnya.
Oleh karena itu dia mendukung dibuatnya daftar ulama yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama beberapa bulan lalu.
“Sehingga masyarakat bisa tahu latar belakang, pendidikan, cara bicara serta rekam jejak topik-topik yang pernah dibawakan penceramah tersebut, dan pemerintah serta organisasi Islam yang jadi mitra harus melanjutkan program tersebut,” katanya.