Resmikan Jembatan Diplomasi di Garut, Menlu Retno: Tugas Kami Menjembatani
Retno Marsudi mengatakan bantuan dari Kementerian Luar Negeri berupa jembatan merupakan simbol peran diplomat Indonesia.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meresmikan Jembatan Diplomasi yang menghubungkan Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul dengan Desa Mangku Rakyat, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, Jumat (13/7/2018) sore.
Retno Marsudi yang mengenakan pakaian putih tiba di lokasi sekitar pukul 15.45 WIB didampingi sejumlah pejabat Eselon I Kemenlu, Bupati Garut Rudi Gunawan, hingga Dubes Singapura untuk ASEAN.
Baca: Sandiaga Uno Tinjau Lokasi Stadion untuk Kandang Persija
Dalam sambutannya, Retno Marsudi mengatakan bantuan dari Kementerian Luar Negeri berupa jembatan merupakan simbol peran diplomat Indonesia yang ikut menjembatani berbagai masalah di dunia politik luar negeri.
"Pasti banyak yang bertanya-tanya kenapa Kemenlu memberikan bantuan berupa jembatan, karena tugas kami menjembatani, itu konsep politik luar negeri Indonesia yang ingin menjembatani segala perbedaan dan sekarang kami benar-benar menjembatani dua daerah,” ungkapnya.
Baca: Moeldoko Mengaku Sudah Melarang Orang Dukung Dirinya Cawapres
Dengan begitu, Retno berharap kedua daerah yang selama ini terpisah jurang Sungai Cimanuk yang terjal bisa saling menjalin silaturahmi.
"Konflik bisa dihindarkan melalui silaturahmi atau diplomasi sehingga dengan jembatan ini kami harap masyarakat bisa saling mengunjungi sehingga menyatukan perbedaan yang ada dan menjalin kerja sama, itu kenapa kami memilih menamakannya Jembatan Diplomasi,”katanya.
Setelah memberi sambutan, Menteri Retno Marsudi beserta jajaran langsung mengunjungi lokasi jembatan di bangun.
Baca: Politisi Gerindra: akan Ada Partai Pendukung Jokowi Merapat ke Kubu Prabowo
Rombongan harus melalui jalur yang terjal dengan panjang sekitar 500 meter.
Menteri Retno pun membubuhkan tanda tangannya di atas prasasti, tepat di depan jembatan berwarna biru sebagai tanda diresmikannya jembatan tersebut.
Ia pun sempat mencoba melewati jembatan yang dibatasi maksimal lima orang itu menuju ke Desa Mangku Rakyat.