Indonesia Lobi Gambia untuk Perkuat Perdagangan di Kawasan Afrika Barat
"Kalau dari sekretariat ECOWAS sudah merespon, ya semua negara ECOWAS setuju melakukan PTA dengan Indonesia, baru kita duduk (negosiasi),”
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia berharap Pemerintah Gambia dapat membantu Indonesia dalam memperkuat perdagangan di kawasan Afrika Barat.
Diketahui, dikawasan Afrika Barat terdapat organisasi Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat atau ECOWAS dan Gambia menjadi satu anggotanya.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia pada Agustus tahun lalu telah mengajukan preferential trade agreement (PTA) kepada ECOWAS.
Baca: Prabowo Sambangi Kantor PBNU Bertemu Said Aqil
"Kita sekarang sedang menunggu jawaban dari sekretariat ECOWAS. Kita juga minta dukungan Gambia agar usulan Indonesia untuk membuat PTA dengan ECOWAS dapat didukung dan Gambia mendukung,” kata Retno di Istana Wakil Presiden RI, Medan Merdeka Selatan, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018).
Pemerintah Indonesia ujar Retno, menilai Afrika khususnya kawasan Afrika Barat memiliki potensi pasar yang besar.
Satu alasannya karena jumlah penduduk di negara-negara Afrika Barat tersebut banyak.
Baca: Gerindra: Jokowi Mau Umumkan Cawapresnya Besok pun Kita Tidak Akan Terpengaruh
Salah satu yang diserap pasar di Afrika Barat adalah minyak sawit mentah atau CPO.
Jika proposal PTA disetujui, Indonesia akan mengadakan negosiasi, barang atau produk apa yang bisa masuk ke negara-negara di Afrika Barat.
"Kalau dari sekretariat ECOWAS sudah merespon, ya semua negara ECOWAS setuju melakukan PTA dengan Indonesia, baru kita duduk (negosiasi),” ujarnya.
Baca: Wakil Presiden Gambia Terkesan dengan Keramahan Protokoler di Indonesia
Untuk diketahui, PTA merupakan sebuah pakta perdagangan antara dua negara yang mengurangi tarif produk tertentu ke negara-negara yang menandatangani perjanjian.
PTA tidak akan menghilangkan tarif, tapi menyepakati pemberian tarif yang lebih rendah kepada produk-produk yang masuk di antara dua negara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.