Maruarar: Generasi Muda Harus Miliki Daya Saing Tinggi
Kalau yakin kita harus berani memperjuangkan tidak peduli orang hebat apa yang kita hadapi.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Maruarar Sirait mengajak generasi muda HKBP untuk berani bertindak dan memperjuangkan hal yang benar.
Menurutnya, setiap insan generasi muda harus memiliki daya saing yang tinggi.
"Kalau yakin kita harus berani memperjuangkan tidak peduli orang hebat apa yang kita hadapi. Kita harus berlandaskan teori untuk memperjuangkan yang benar dan salah. Kita bisa menjadi teman tapi kita harus menegaskan benar atau salah," kata Ara sapaan Maruarar saat menjadi pembicara dalam Seminar bertema 'Generasi Muda HKBP yang Mandiri dan Berkualitas' di Auditorium Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Taman Mini, Jakarta Timur Minggu (15/7/2018) malam.
Hadir sebagai pembicara lainnya dalam Mantan Sekjen HKBP Pdt Mori Sihombing dan moderator Pontas Pane.
Selain dihadiri sekitar 500 pemuda HKBP, tampak hadir dalam acara yakni Ketua Seksi Ama HKBP Taman Mini Richard Tambun, para pendeta, tokoh-tokoh Batak dan lainnya.
Ara menuturkan bahwa dirinya lahir dari keluarga politisi yang menjadi cikal bakal lahirnya idealisme untuk menjaga demokrasi yang baik di zaman orde baru.
Prinsip politik yang benar sudah ditanamkan sejak kecil oleh sang Ayah yakni Sabam Sirait.
Menurutnya, struktur kepemimpinan merupakan piramida dimana pemimpin dengan posisi paling atas namun membutuhkan kapasitas, karakter dan mentalitas yang lebih besar.
Dirinya juga mengajak anak muda untuk menjadi kepala dengan memimpin, mewarnai dan bahkan mempengaruhi.
Ia pun menekankan tiga hal prinsip hidup untuk generasi muda HKBP yakni pertama, oraet labora (belajar cerdas dan tetap berdoa), kedua bermental juara yakni menolak untuk kalah.
"Ketiga adalah menerapkan budaya malu. Kita harus bekerja keras biar terus menang, kita harus terbiasa dengan mental pemenang," katanya.
Sementara Pdt Mori mengatakan, generasi muda harus memiliki daya saing tinggi yang mana gereja harus berperan untuk melakukan hal itu.
Menurutnya, pemuda-pemuda HKBP sejak tahun 1960 sudah melakukan konfrensi.
"Pemuda diharapkan untuk menjadi pemuda yang bisa bersaing. Namun sampai saat ini masih banyak pemuda yang masih canggung dalam berbicara dan bersaing," katanya.
Menurut mantan Sekjen HKBP itu, gereja harus mampu mempersiapkan generasi muda menghadapi tantanganzaman yaitu dengan prinsip saling menolong, mempersiapkan masa depan dan berani menerimatantangan.
Selain itu pendidikan iman yaitu ikut dalam pelayanan gereja,dan ikut serta dalam politik dan sosial.
"Pemuda-pemudi HKBP harus lebih baik lagi, meningkatkan spiritual dan ikut dalam pelayanan,” katanya.