Inilah Tata Cara Salat Gerhana Bulan dalam 4 Mazhab
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi gerhana bulan total akan terjadi pada hari Jumat dini hari atau Jumat malam
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi gerhana bulan total akan terjadi pada hari Jumat dini hari atau Jumat malam Sabtu, 28 Juli 2018.
Menurut BMKG, gerhana bulan total dapat diamati di seluruh wilayah di Indonesia.
Gerhana bulan dimulai sekitar pukul 00.13 WIB hingga 06.30 WIB.
Sedangkan puncak gerhana akan terjadi pada pukul 03.21 WIB.
Selain mengamati fenomena alam tersebut, ada baiknya bagi yang menganut Agama Islam untuk mengamalkan salat sunah gerhana bulan.
Pasalnya, fenomena alam tersebut dianggap sebagai bukti dari kekuasaan Allah dan menjalankan salat di saat terjadi gerhana merupakan amalan yang akan menambah ketebalan iman.
Dilansir dari NU Online berikut ini tata cara salat gerhana bulan dalam 4 Mahdzab, yakni Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafii dan Imam Hambali.
Rasulullah menganjurkan umat Islam untuk salat dua rakaat dengan dua Surat Al-Fatihah dan dua rukuk pada setiap rakaat dan disusul dengan dua khutbah.
Untuk salat gerhana matahari, ulama menyepakati hal ini sebagai tata caranya karena memang Rasulullah SAW mencontohkan demikian.
Adapun terkait cara salat gerhana bulan, para ulama berbeda pendapat.
Sebagian ulama menganalogikan cara salat gerhana bulan dengan cara salat gerhana matahari.
Sementara ulama lain menyatakan bahwa cara salat gerhana bulan sama saja dengan cara salat sunah lainnya, cukup dikerjakan sendiri-sendiri di rumah masing-masing.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.