Jokowi Akui Isu PKI yang Pernah Dituduhkan Menusuk ke Pribadinya
Presiden RI Joko Widodo memberikan pengarahan kepada 4.505 Babinsa se-Indonesia, di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Lanud Husein Sastranegara
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada 4.505 Babinsa se-Indonesia, di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Selasa (17/7/2018).
Di sela-sela sambutannya, Jokowi kembali mengungkapkan pengalamannya menjadi korban isu PKI yang dituduhkan kepadanya.
"Saya berikan contoh yang menusuk ke pribadi saya, yaitu isu tentang Presiden Jokowi adalah PKI. Menanggapi hal seperti ini, kita harus menggunakan logika berpikir. PKI bubar tahun 1965, saya lahir 1961, apa ada PKI Balita," kata Jokowi, Selasa (17/7/2018).
Selain menimpa dirinya, isu PKI juga dikaitkan dengan orangtuanya hingga kakek neneknya. Hal ini disebutkan Jokowi sebagai politik, tapi bisa meresahkan masyarakat.
Secara tegas Jokowi mengatakan, PKI merupakan organisasi terlarang. Ia menambahkan, bahwa TAP MPRS-nya juga masih ada.
Jokowi berharap, Babinsa yang ada di seluruh Indonesia, mampu menjelaskan dan meluruskan isu-isu yang tidak baik menggunakan nalar dan logika.
"Ini adalah tugas saudara-saudara dan menjadi tugas kita bersama dalam menjelaskan menggunakan nalar dan logika kepada masyarakat luas. Jangan sampai isu yang meresehkan berkembang secara cepat ke segala penjuru," katanya.
Jokowi juga mengapresiasi kinerja dari Babinsa yang ada di seluruh Indonesia. Dia menilai, kinerja dan prestasi Babinsa sangatlah baik.
"Kepercayaan tertinggu masyarakat saat ini adalah kepada TNI Polri. Jangan sampai dirusak. Kepercayaan tidak dapat dibayar menggunakan uang," katanya.
Harapannya, Babinsa harus bisa menjadi garda terdepan di satuan TNI dan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk dan beragam di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.