''Bursa Transfer'' Politisi dan Para Pendatang di Pemilu 2019
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Perreira mengatakan merupakan hal yang lumrah apabila seorang politisi pindah ke partai lain untuk mencalonkan diri
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya terjadi dalam sepakbola, 'bursa transfer' juga terlihat dari politisi-politisi yang akan maju di Pileg 2019.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hijrah ke PDIP.
Baca: Asal Dibolehkan Undang-undang, JK Bersedia Jadi Cawapres Jokowi
Selanjutnya, kubu Syarifuddin Sudding di Hanura yang beralih partai ke NasDem seperti Rufinus Hutauruk, Dossy Iskandar dan Krisdayanti yang bergabung di PDIP, serta beberapa politisi lainnya.
Tidak hanya bursa transfer, beberapa nama baru juga menghiasi gelaran Pileg 2019. Sebut saja nama Johan Budi, juru bicara Kepresidenan yang kini nyaleg bersama PDIP, serta Bos Kalijodo Daeng Aziz yang merapat ke Gerindra.
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Perreira mengatakan merupakan hal yang lumrah apabila seorang politisi pindah ke partai lain untuk mencalonkan diri sebagai caleg.
Kata dia, seluruh partai membuka seluruh kemungkinan adanya kader partai lain yang hijrah. Terlebih, politisi tersebut sudah memiliki elektabilitas dan basis massa di daerah pemilihan (dapil).
"Saya rasa ini hal yang biasa apabila para politisi pindah partai. Semua kan memiliki hak untuk dipilih dan memilih," jelasnya saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (17/6).
Jelas dia, para politisi beranggapan ingin mencari kendaraan yang lebih baik dibanding sebelumnya. Terpenting, tidak ada pemaksaan dan polemik yang terjadi di internal partai politik ketika masuk orang baru.
"Ya selama ini memang tidak ada masalah. Semua baik-baik saja. Semua menerima secara baik," ucapnya.
Ketua DPP Hanura, Sutrisno Iwantono menegaskan tidak akan banyak permasalahan yang akan timbul ketika banyak politisi dari partainya pindah ke partai lain. Jelas dia, pihaknya justru sudah mempersiapkan nama-nama baru untuk diusung.
"Justru kami akan mengusung anak-anak muda dan baru dan lebih baik dari sebelumnya," kata dia.
Dari hal itu, pihaknya optimis akan terdapat lumbung suara baru yang akan menjadi daerah potensial bagi partai. Dengan demikian, tidak ada kekhawatiran Hanura meski ditinggalkan banyak kader.
"Enggak. Enggak. Sama sekali tidak khawatir. Biasa saja" tukasnya.
Artis Tak Jamin Raih Suara