Soal Kali Item, Moeldoko: Kita Ingin Tidak Ada Bau
Moeldoko berharap tak ada lagi bau yang muncul di sekitar Wisma Atlet. Sehingga, pelaksanaan Asiam Games berjalan baik, tanpa mencoreng nama Indonesia
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresiden Indonesia, Jenderal Moeldoko, berharap Asian Games 2018 di Indonesia berjalan dengan lancar.
Baca: Kondisi Balita yang Digendong Pria Dalam Foto di Bungkus Rokok
Moeldoko menerangkan, persiapan venue atau tempat pelaksanaan Asian Games sudah relatif baik. Termasuk dari sisi administrasi dan transportasi untuk para atlet peserta Asian Games 2018 yang berlangsung di Palembang dan Jakarta.
"Semua sudah on the track," ujar Moeldoko di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).
Namun, ada beberapa kendala. Misal, bau yang muncul di sekitar Kali Sentiong atau dikenal sebagai Kali Item. Kali itu mengalir hampir mengelilingi kompleks Wisma Atlet Asian Games 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Moeldoko berharap tak ada lagi bau yang muncul di sekitar Wisma Atlet. Sehingga, pelaksanaan Asiam Games berjalan baik, tanpa mencoreng nama Indonesia.
"Kita semua ingin melihat Jakarta baik. Baik berarti bersih, tidak bau, tidak ada pemandangan yang tidak indah. Semuanya harus menuju ke sana. Akhirnya nyaman gitu ya," ucap Moeldoko.
Demi mengatasi bau yang menyengat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang satu unit nano bubble dan tiga aerator di Kali Item, serta menanam tumbuhan sepanjang pinggiran Kali Item dan Waduk Sunter Selatan. Termasuk memasang jaring hitam.
Pemasangan jaring, ucap Moeldoko, sudah sebagai bentuk upaya Pemprov DKI mengatasi permasalahan di Kali Item.
"Ya, bukan masalah tepat atau tidak tepat. Itu sebuah upaya, mungkin ada sebuah tujuan tertentu. Jadi kita lihat nanti hasilnya seperti apa," ucap Moeldoko.
Pemerintah Pusat akan mengevaluasi upaya yang dilakukan Pemprov DKI. Sebab, ucap Moeldoko, ada respon positif dan negatif dari masyarakat.
"Kita lihat nanti bagaimana. Karena ada pandangan dari berbagai pihak. Apakah perlu dievaluasi saya belum tahu. Akan kita tunggu bagaimana semuanya akan dikelola dengan baik," kata Moeldoko.