Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua YGIE Aryo Maulana Dukung Sikap Kepala BNN Banten

Ketua Yayasan Generasi Indonesia Emas (YGIE) Aryo Maulana mendukung sikap Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten Brigjen Pol Nurochman

Penulis: FX Ismanto
zoom-in Ketua YGIE Aryo Maulana Dukung Sikap Kepala BNN Banten
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Aryo Maulana bersama penerima penghargaan BNN pada acara Peringatan Hari Anti Narkoba (HANI) beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Ketua Yayasan Generasi Indonesia Emas (YGIE) Aryo Maulana mendukung sikap Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten Brigjen Pol. Nurochman yang menyatakan bahwa Pemprov Banten kurang komitmen khusus dalam pemberantasan narkoba.

Hal ini terkait ditemukan pabrik narkoba di Tangerang, Anyer dan pabrik PCC di Rangkasbitung. “Banten sudah rawan, tergantung Pemda mau peduli atau tidak. Kalau Gubernurnya begini-begini saja, Banten 10 tahun ke depan hancur pemudanya," kata Nurochman beberapa waktu lalu.

Menurut Aryo selaku pengiat anti narkoba bahwa wilayah Banten terutama pantai pesisir dinilai sangat rawan dan dijadikan tempat untuk transaksi narkoba internasonal. Transaksi narkoba di tengah laut merupakan strategi baru para pelaku bisnis narkoba.

”Peredaran narkoba di Provinsi Banten dari tahun ke tahun meningkat karena lokasinya sangat strategis dan terdapat pantai pesisir yang luas. Pantai pesisir Banten rawan dijadikan jalur penyelundupan narkoba jaringan internasional untuk masuk ke Pulau Jawa. Alasannya, pengamanan petugas patroli laut tidak begitu ketat di kawasan ini,”ujar Aryo kepada wartawan di Jakarta Jum’at (27/7/2018) malam.

Aryo Maulana saat menerima Penghargaan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2018,
Aryo Maulana saat menerima Penghargaan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2018, (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Aryo mengingatkan bahwa narkoba akan merusak generasi bangsa. Para pecandu narkoba biasanya tidak mengenal waktu dalam mengkonsumsi narkoba yang harganya hingga jutaan rupiah.

"Pecandu narkoba akan lupa ke tempat kerja, lupa ke sekolah, dan rela mengeluarkan uang besar untuk menggunakan narkoba. Di lain sisi, bahaya narkoba memiliki efek multiplikatif berupa tindak kejahatan ikutan, antara lain pembunuhan, penculikan, pemerasan, penyelundupan, KDRT, pencucian uang, kecelakaan, dan lain sebagainya," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Menurut pencipta Rehab Plus Apps dirinya sangat mendukung pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah namum pembangunan tersebut harus seiring dengan generasi masa depan yang bersih tanpa narkoba.

“Beratnya tantangan pembangunan oleh pemerintah daerah di berbagai bidang, sebut saja ekonomi, sosial dan budaya, maka kemampuan generasi muda mutlak dibutuhkan. Sehingga apabila kaum muda tidak mendapatkan stimulus secara profesional akan mudah terjerumus dalam lingkaran dunia narkoba untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,”kata Aryo.

Ditambahkan Aryo jika pemerintah daerah kurang komitmen dan bersungguh-sungguh dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Dirinya menguatirkan akan terjadi lost generation.

“Benar apa yang di katakan Kepala BNNP Banten, apabila pemerintah Prov, Banten tidak komitmen dalam penangan P4GN maka 10 tahun akan hancur pemuda Banten,”pungkas Aryo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas