Pembahasan Cawapres Prabowo Berjalan Alot, Gerindra Yakin Segera Rampung
Namun, pembahasan Calon Wakil Presiden pendamping Prabowo hingga kini masih sangat alot.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon terkuat untuk maju sebagai calon Presiden yang akan diusung partai di luar koalisi Joko Widodo (Jokowi).
Namun, pembahasan Calon Wakil Presiden pendamping Prabowo hingga kini masih sangat alot.
PKS masih ngotot mengusung Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, apalagi Salim masuk dalam Rekomendasi Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama ( GNPF-Ulama).
Sementara itu Prabowo mengatakan masukan dari Demokrat soal Cawapre juga mesti di dengar.
Terkait hal tersebut Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani yakin pembahasan Cawapres akan rampung menjelang pendaftaran Capres-Cawapres pada 4 Agusutus mendatang.
Keyakinan tersebut karena Gerindra pernah mengalami masalah serupa pada Pilpres 2014.
"Pada waktunya semuanya akan selesai. Karena kita memiliki situasi kayak gini di tahun 2014 dan akhirnya selesai. Dan kita juga akan terus melakukan dialog mendengar situasi ini. Memang kesabaran ini diuji," kata Muzani di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Baca: Susul Prabowo Ke Rumah Neno Warisman, Fadli Zon: Kita Beri Simpati
Muzani mengaku paham kenapa setiap partai, termasuk PKS ngotot memperjuangkan calonnya untuk menjadi Cawapres.
Menurutnya hal tersebut merupakan bagian dari perjuangan karena Pilpres dan Pileg kali ini berlangsung serentak.
"Tapi kan kemudian kita harus bicarakan secara bersama kemungkinan-kemungkinan itu. Secara prinsip sebenarnya pak Prabowo kan tidak ada hambatan dengan teman-teman dari PKS termasuk Ustaz Salim. Tapi kan kemudian kalau koalisi ini bersama artinya 4 partai tentu harus mendapat persetujuan dari 4 partai lainnya," katanya.
Menurut Muzani semua nama nama yang masuk bursa Cawapres kini sedang dipertimbangkan.
Nama nama yang diantaranya Salim Segaf Al Jufri, Abdul Somad, dan Agus Harimurti Yudhoyono memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Ya semua dipertimbangkan karena semua memiliki kelebihan-kelebihan dalam mengendorse, mendorong, mempush memenangkan pak Prabowo. Tapi faktor faktor itu diperhitungkan dengan seksama dan serius semuanya," pungkasnya.