Korupsi Merajalela, The HMS Band Ingatkan Pemerintah Akan Utang Abadi BLBI-Century Gate
Fenomena korupsi yang merajalela serta merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi inspirasi
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena korupsi yang merajalela serta merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi inspirasi tersendiri bagi grup music The HMS Band dalam ‘berdakwah’ memerangi korupsi. Lewat salah satu hits andalannya ‘BLBI Gate’, band yang digagas Ketua Umum Organisasi Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), HM Sasmito Hadinegoro kembali mendesak pemerintah untuk menuntaskan skandal korupsi keuangan terbesar di Indonesia yaitu Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Century Gate.
Pasalnya, kedua persoalan itu menjadi sumber bencana bagi keuangan Negara Indonesia saat ini.
“The HMS Band merupakan band milik organisasi HMS yang terus menyuarakan ketimpangan dan ketidakadilan sosial di Indonesia. Kami tidak akan berhenti memerangi korupsi di Indonesia agar kejahatan korupsi lenyap dari negeri ini,” ujar salah seorang pentolan The HMS Band yang juga Sekjen HMS, Hardjuno Wiwoho saat menggelar aksi di Gedung Menara BCA di Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Aksi di Menara BCA dan Gedung BI ini merupakan aksi ketiga dalam bulan ini setelah sebelumnya, Gerakan HMS menggelar aksi di Gedung KPK dan Gedung Kementerian Keuangan.
Tiga lagu andalan dalam album bertajuk Koruptor-koruptor Kakap New Version ini yaitu BLBI Gate, Merdeka untuk Siapa dan Trio Big Fish diciptakan sendiri oleh pendiri HMS, HM Sasmito Hadinegoro. Lirik lagu yang terdapat dalam Album ini merupakan kritik sosial melihat maraknya korupsi di Indonesia yang mulai meresahkan masyarakat.
“Karenanya, kami berharap lirik lagu ini membangkitkan semangat masyarakat melawan korupsi,” ucap Hardjuno Wiwoho. Dan lanjutnya, The HMS Band yang digawanginya bersama Digo DZ tergugah untuk membantu negara dari jerat utang abadi. Harapannya, pemerintah tergugah sehingga membuat kebijakan yang pro rakyat.
“Salah satu lirik lagu kami adalah "Merdeka Untuk Siapa”. Itu sebagai ekspresi kemarahan dan kesedihan kami melihat kondisi kehidupan rakyat saat ini sedang jatuh, bahkan cenderung sengsara," geram Hardjuno sambil menyanyikan lagu berjudul "Merdeka Untuk Siapa" bersama para demonstran lainnya.
Hardjuno menegaskan, ekonomi Indonesia akan terus terpuruk jika Trio Big Fish Cs mafia Keuangan Negara tidak diadili di muka pengadilan. Sebab Trio Big Fish ini sumber bencana Keuangan Negara.
“Melalui lirik lagu, kami mencoba mengingatkan masyarakat agar peduli dengan warisan utang abadi yang menjerat bangsa Indonesia ini. Dan ingat, utang ini dibayar dari uang pajak yang disetor dengan nggos-ngosan oleh rakyat dari Sabang sampai Merauke. Jadi, jika tidak diwaspadai bukan mustahil bisa menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa dan Negara kita,” tegasnya.
Pendiri The HMS Band, Sasmito Hadinegoro mengatakan karya seni ini merupakan bentuk perjuangan membela rakyat serta untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat.
“Semoga warisan ini mampu membangkitkan generasi muda untuk ikut melawan penindasan dan korupsi, sehingga membebaskan negeri dari jerat hutang abadi. Masa depan bangsa ini akan berat jika tidak dilakukan koreksi total terhadap BLBI Gate dan Century Gate serta kebijakan Tata Kelola Keuangan Negara yang patut diduga melanggar Amanah UU No 17 tahun 2003 yang harus Transparan dan Akuntable,” pungkas Pendiri The HMS Band, Sasmito Hadinegoro.