Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah 132 Kali Gempa Susulan Terjadi di Lombok

BNPB juga mencatat 91 orang meninggal dunia, 209 orang luka-luka, ribuan jiwa masyarakat mengungsi dan ribuan rumah rusak.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sudah 132 Kali Gempa Susulan Terjadi di Lombok
Tribunnews
Seismograf, ilustrasi gempa yang guncang lombok utara, Minggu (5/8/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Senin (6/8/2018) pukul 08.00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 132 kali.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Senin (6/8/2018).

"13 kali gempa dirasakan," ujar Sutopo.

BNPB juga mencatat 91 orang meninggal dunia, 209 orang luka-luka, ribuan jiwa masyarakat mengungsi dan ribuan rumah rusak.

Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa akan terus bertambah. Pendataan masih terus dilakukan oleh aparat.

Dari 91 orang meninggal dunia terdapat di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang, Lombok Tengah 2 orang, Lombok Barat 9 orang dan Bali 2 orang.

Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Berita Rekomendasi

Semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia. Belum adanya laporan wisatawan yang menjadi korban akibat gempa.

Daerah Lombok Utara paling parah terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa. Kerusakan rumah dan bangunan terjadi luas.

Rumah-rumah di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur yang sebelumnya hanya rusak ringan diguncang gempa 6,4 SR pada 29/7/2018 menjadi rusak berat dan roboh akibat guncangan gempa 7 SR.

Berdasarkan laporan pertugas di Kabupaten Lombok Utara perkiraan kerusakan rumah di berbagai kecamatan seperti Kecamatan Bayan, Kecamatan Kayangan, Kecamatan Gangga, KecamatanTanjung dan Kecamatan Pemenang mencapai lebih dari 50 persen. Artinya banyak rumah yang rusak. Masih dilakukan pendataan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa hingga Senin (6/8/2018) pagi, tercatat ada sekitar 127 gempa susulan yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Gempa Bumi Lombok magnitudo 7 sampai pukul 07.00 WIB tercatat sebanyak 127 gempa bumi susulan," demikian keterangan resmi yang diperoleh dari BMKG.

Sebelumnya diberitakan, gempa bermagnitudo 7 mengguncang Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8/2018) malam sekitar pukul 18.46 WIB. Getaran terasa hingga Bali.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami, namun kemudian dicabut. Sejumlah gempa susulan sempat terjadi pasca-gempa berkekuatan 7 magnitudo.

Gempa ini terjadi kurang lebih sepekan setelah gempa yang mengguncang wilayah NTB pada 29 Juli 2018. Saat itu, pusat gempa berada di Lombok Utara.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers mengatakan, gempa bumi bermagnitudo 7 yang berpusat di lereng Gunung Rinjani, NTB, merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu.

"Mengingat pusat gempanya sama dengan gempa bumi yang terjadi tanggal 29 Juli 2018 lalu maka BMKG menyatakan gempa bumi ini merupakan gempa bumi utama, atau main shock dari rangkaian gempa bumi yang terjadi sebelumnya," kata Dwikorita dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (5/8/2018) malam. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas