Pidato 'Berantem' Jokowi yang Menuai Pro Kontra
Di hadapan relawan yang hadir, Presiden meminta kepada para relawan untuk menahan diri ketika mendapat serangan politik dari kubu lawan
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Apalagi, pidato disampikan kepada relawan yang sulit untuk mempertanggungjawabkannya.
"Ini relawan engga ada aktenya, engga ada, ini kumpulan engga jelas. Tiba-tiba kumpulan kaya gini karena bukan parpol kan, kalau parpol ada mandat, ada kejelasan posisi mereka dimana, ada penanggungjawabnya," katanya.
"Namanya relawan kan orang rela yang datang berkerumun dengan ketidakjelasan itu mau disuruh berantem, kalau berantem siapa mau tanggungjawab? namanya relawan. Kita engga bisa lacak itu siapa dan itu bisa menciptakan anarki," lanjut dia.
Fahri mengatakan, seharusnya Presiden mempersatukan rakyat untuk melawan musuh di luar bangsa Indonesia.
Menurutnya, bila rakyat tidak bersatu maka perhatian bangsa Indonesia kepada musuh yang sebenarnya akan teralihkan.
"Pak Jokowi harus mulai pidato sebagai negawaran. Yang membuat kita semua terpukau. Kegagalan narasi Pemerintahan ini dari awal itulah yang merusak bangsa Indonesia," katanya.
Tidak hanya kedua politisi itu saja yang memberikan komentar dan kritik. Sejumlah kalangan menilai Jokowi tidak pandai memilih diksi.
Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo menilai sebagai seorang Presiden, Jokowi sebaiknya lebih bijak dalam memilih diksi yang diucapkan.
Sehingga pidato Presiden tidak justru menimbulkan polemik di masyarakat.
"Sebaiknya memang sebagai Presiden harus lebih bijak dan bersifat negarawan dalam memilih diksi yang mau diucapkan, agar tidak menjadi Kontroversi yang tidak Perlu di Masyarakat," katanya.
Dukungan kepada Jokowi
Meski kritik terlontar dari sejumlah politisi terkait pidato 'berantem' Jokowi yang kontroversial di hadapan para relawannya, sejumlah pihak justru memberikan dukungan kepada Presiden Ketujuh RI Tersebut.
Misalnya Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Ahmad Baidowi atau yang karib disapa Awiek mengatakan pernyataan Jokowi tersebut wajar.
Ia meminta untuk memahami pidato Jokowi secara menyeluruh tanpa dipenggal.