Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Golkar Yakin Jokowi Sudah Pertimbangkan secara Matang Pilih Syafruddin Isi Posisi Menpan-RB

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodwijk F Paulus meyakini Presiden Joko Widodo telah menghitung kompetensi dari Syafruddin

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Golkar Yakin Jokowi Sudah Pertimbangkan secara Matang Pilih Syafruddin Isi Posisi Menpan-RB
Rakhmat Nur Hakim/Kompas.com
Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di Kantor DPP Golkar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar mengapresiasi ditunjuknya Komisaris Jenderal Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodwijk F Paulus meyakini Presiden Joko Widodo telah menghitung kompetensi dari Syafruddin.

Baca: Saat Komjen Syafruddin Cium Tangan JK dan Megawati Usai Dilantik Sebagai Menpan-RB

Pengalaman Syafruddin sebagai Wakapolri diniliai bisa dibawa untuk menjabat sebagai Menpan-RB.

"Karena salah satu tugas seorang wakapolri ya mengatur Direktur SDM. Kira-kira kalau kita bawa bernegara ya sama. Cuma lingkupnya lebih besar lagi," ujar Lodwijk di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).

Lodwijk memastikan, Partai Golkar tak mempermasalahkan penunjukan Syafruddin sebagai Menpan RB.

Apalagi, masa jabatan Jokowi sampai 2019 mendatang. Sehingga, dibutuhkan sosok yang cepat beradaptasi dan berpengalaman di bidang manajerial.

Berita Rekomendasi

"Istilahnya dengan waktu yang sempit ini, beliau harus langsung running. Dan saya pikir pemikiran pak Jokowi, pertimbangan pak Jokowi menunjuk sosok wakapolri, saya pikir sudah tepat," kata Lodwijk.

Lodwijk menepis kabar Jokowi ingin mengamankan basis suara dari aparat kepolisian maupun tentara.

Baca: Irjen Idham Azis Disebut Isi Posisi Wakapolri, Mabes Polri: Kita Serahkan ke Kapolri

Menurutnya, basis suara dua instansi keamanan tersebut tak lebih dari satu persen suara nasional, jika menghitung satu keluarga.

"Ya hitunglah TNI ada 400 ribu seluruhnya kali dua atau kali tiga, hanya satu juta sekian. Hanya satu persen dari suara nasional. Kalau kita mengacu pada pemilu 2014," kata Lodwijk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas