Mundur Dari Jabatannya, Asman Abnur Dinilai Memiliki Etika Politik yang Baik
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB) Asman Abnur, telah mengajukan permohonan untuk pengunduran diri dari posisinya sekarang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB) Asman Abnur, telah mengajukan permohonan untuk pengunduran diri dari posisinya sekarang.
Menanggapi hal itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan yang dilakukan Asman merupakan etika politik yang baik karena adanya pilihan politik berbeda.
"Ya itu pilihan politik. Saya pikir itu merupakan bagian dari etika politik yang baik, ketika ada pilihan politik apalagi dalam pilpres yang berbeda, kemudian mengajukan pengunduran diri," ujar Hasto, di Posko Rumah Cemara, Jalan Cemara No 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018).
Baca: 5 Rekomendasi Tempat Belanja Murah di Vietnam, Surganya Barang Kualitas Ekspor Harga Terjangkau
Terkait penggantinya, ia enggan berkomentar banyak. Menurutnya hal tersebut adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo. Ia pun menyerahkan keputusan itu pada Jokowi.
"Dan terkait siapa yg mengganti itu hak prerogatif dari presiden. Kami serahkan sepenuhnya pada presiden," kata dia.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan pengganti Asman haruslah sosok yang memiliki pemahaman baik tentang reformasi birokrasi.
Selain itu, memiliki integritas tinggi dan tidak memberdayakan dirinya sendiri apabila ditunjuk mengemban tugas sebagai menpan RB yang baru.
"Tentu saja ini kan Menpan RB ya, daya guna aparatur negara. Jadi jangan sampe yang jadi menpan RB masih harus memberdaya gunakan dirinya sendiri," ungkapnya.
Baca: Politikus PDIP Sebut Dirinya Secara Tulus Selipkan Doa untuk Mardani Ali Sera jadi Wagub DKI
"Ini kan mendayagunakan aparatur negara jadi harus memiliki pemahaman yang sangat baik tentang reformasi briokrasi, terhadap proses pemerintahan, sehingga menjadi semakin efisien. Kemudian sosok yang punya integritas tinggi sehingga mereka menfemban tugas untuk menjadikan aparatur sipil negara betul-betul sebagai pelayan rakyat," pungkas Hasto.(*)