Gelar Salat Idul Adha Hari Ini, Dewan Pembina Masjid Al Azhar Ajak Masyarakat Hormati Perbedaan
Jimly mengatakan, jemaah yang melaksanakan salat hari ini ataupun besok baiknya saling menghormati.
Penulis: Reza Deni
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar, Jimly Asshidiqie, menjelaskan mengapa jemaah Masjid Al Azhar melaksanakan salat Idul Adha pada hari ini.
"Ya alhamdulillah, kami sudah selesai melaksanakan salat sunnah Idul Adha di Al Azhar dan meskipun pemerintah dan ormas terbesar kami Muhammadiyah, NU (Nahdlatul Ulama) tetap menyelenggarakan besok sesuai dengan kalender yang sudah dicetak," kata Jimly sesudah melaksanakan salat Id di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Selasa (21/8/2018).
Jimly mengatakan, jemaah yang melaksanakan salat hari ini ataupun besok baiknya saling menghormati. Sebab, menurutnya masing-masing ada landasan ijtihadnya sendiri-sendiri.
Jimly juga menjelaskan sebenarnya Masjid Al-Azhar selalu mengikuti aturan yang dibuat pemerintah terkait waktu hari raya seperti Idul Adha ataupun Idul Fitri.
"Tapi tahun ini beda, sebab ujurannya adalah haji itu Arafah. Arafah itu sudah kemarin wukufnya," tambahnya.
Kalau dulu ada ijtihad para ulama, ujar Jimly, makin luas jumlah orang Islam wilayah kaum muslimin, maka boleh dikatakan nabi Muhammad mempertimbangkan matla' atau zona yang membuat penentuan kalender itu beda-beda antarwilayah.
"Tapi itu boleh, bukan harus (wajib hukumnya)," sambungnya.
Matla sendiri, dijelaskan Jimly, dibutuhkan atau diperlukan karena jarak di mana teknologi belum diciptakan.
"Jadi biasanya di Indonesia itu ada lima hari perbedaannya itu, nah ini bisa dipersatukan jika kami sepakat dengan kiblat yang sama. Metode hisab, metode rukyat tetap dipakai, tapi karena sudah ada GPS, maka cukup kami tentukan ukurannya di Mekkah," tambahnya.
Meski demikian, Jimly mengatakan semua umat harus saling menghormati terkait perbedaan waktu salat Idul Adha pada tahun ini.
"Kami pun harus menghormati keyakinan kaum muslimin yang berbeda pandangan di mana tetap akan salat besok," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Idul Adha 1439 H jatuh pada 22 Agustus 2018, sementara Arab Saudi pada 21 Agustus 2018. Mengapa berbeda, berikut menjelaskannya dari Kementerian Agama.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah A Juraidi, mengatakan karena ada perbedaan mathla' atau tempat terbitnya bulan baru atau hilal.
"Terjadinya perbedaan Idul Adha 1439 H antara Indonesia dan Arab Saudi karena perbedaan mathla' (tempat terbitnya bulan baru atau hilal)," terang Juraidi pada keterangan tertulis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.