Jusuf Kalla: Hari Ini Pemerintah Mulai Rehabilitasi Rumah Rusak Akibat Gempa Lombok
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyebut pemerintah mulai melakukan rehabilitasi terhadap rumah rusak akibat gempa Lombok.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyebut pemerintah mulai melakukan rehabilitasi terhadap rumah rusak akibat gempa Lombok.
Rehabilitasi terhadap rumah rusak dimulai hari ini, Selasa (21/8/2018).
Untuk itu JK mengajak masyarakat untuk membangun kembali rumahnya.
Baca: Wiranto Minta Semua Pihak Tidak Berpolemik Terkait Status Bencana di Lombok
Hal itu disampaikan JK saat mengunjungi para penyintas yang masih bertahan di pos penampungan di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, Selasa (21/8/2018).
Pemerintah memulai proses rehabilitasi rumah warga yang rumahnya rusak pascagempa yang berturut-turut mengguncang Lombok dan sekitar sejak 29 Juli 2018 lalu.
Saat bertemu warga, JK berpesan pembangunan rumah rusak sepenuhnya menjadi tanggung jawab warga penerima bantuan.
Baca: Ahok Bisa Kembalikan Suara Pemilih Non Muslim yang Tinggalkan Kubu Jokowi-Maruf
JK juga menyampaikan masyarakat sendiri yang akan membangun.
Pemerintah akan memberikan bantuan dana untuk pembelian material bangunan dan Kementerian PUPR akan memberikan pendampingan cara pembangunan rumah.
JK mengingatkan dana bantuan jangan digunakan untuk membeli kebutuhan lain seperti rokok, sepeda motor atau televisi, tetapi dimanfaatkan secara baik untuk membeli material bangunan, semen, seng, kayu atau paku.
Baca: 515 Orang Meninggal Dunia Akibat Rentetan Gempa di Wilayah Lombok
Ibu-ibu juga diharapkan untuk membantu proses pembangunan rumah, seperti mengangkat kayu.
Pada saat bertatap muka dengan para penyintas, Wapres JK mengingatkan bahwa tidak ada gempa yang membunuh orang, tetapi bangunannya.
Dengan rumah tahan gempa yang akan dibangun kembali, JK berharap agar tidak ada korban lagi karena nantinya mereka memiliki rumah tahan gempa.
"Kita mau membangun rumah yang baik, rumah yang tahan gempa," ujar JK seperti dikutip dari keterangan tertulis BNPB kepada Tribunnews.com, Selasa (21/8/2018).
"Yang harus dilakukan pembangunan rumah tahan gempa, minimum 9 SR, di sini kemarin 7 SR," tambah Jusuf Kalla.
JK mengharapkan pembangunan satu rumah memakan waktu penyelesaian dengan target 1 bulan, sedangkan target pembangunan seluruh rumah rusak dalam 6 bulan.
Pemerintah memberikan bantuan warga untuk rumah kategori rusak berat sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.