Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Junjung Akuntabilitas, Relawan Diminta Tidak Sebarkan Keyakinan atau Agama

Relawan juga harus menjunjung prinsip-prinsip akuntabilitas kemanusiaan yang salah satunya tidak menyebarkan keyakinan atau agama

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Junjung Akuntabilitas, Relawan Diminta Tidak Sebarkan Keyakinan atau Agama
Istimewa
Korban gempa Lombok. 

TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah upaya seluruh pihak dan masyarakat Lombok untuk bangkit kembali paska rentetan gempa sejak 29 Juli dan 5 Agustus 2018 yang menyebabkan ratusan warga meninggal dan ratusan ribu warga kehilangan aset penghidupan yang memaksa mereka harus mengungsi.

Akhir-akhir ini di media sosial, diramaikan dengan adanya isu proselitisme (penyebaran keyakinan/agama) yang diduga dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu kami dari Humanitarian Forum Indonesia, yang merupakan forum bagi 15 lembaga kemanusiaan berbasis iman menghimbau kepada seluruh para pekerja dan relawan kemanusiaan yang berkerja di Lombok untuk selalu menjunjung kode etik dasar kemanusiaan (The Humanitarian Principles).

"Ini meliputi Humanity (Kemanusiaan),  Impartiality (Ketidakberpihakan), Neutrality (Netralitas), Independency (Independensi) danTransparancy (Keterbukaan)," kata Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia, Surya Rahman Muhammad dalam keterangan pers, Jumat (30/8/2018).

Relawan juga harus menjunjung prinsip-prinsip akuntabilitas kemanusiaan yang salah satunya adalah non-proselitisme (tidak menyebarkan keyakinan / agama) yang berbeda dari keyakinan yang dianut oleh penyintas.

Baca: Relawan Bangun Hunian Sementara untuk Korban Gempa

Tidak menggunakan atribut-atribut keagamaan yang berbeda dari mayoritas keyakinan yang dianut oleh penyintas selama pemberian layanan kemanusiaan.

"Kami mengajak kepada seluruh Tokoh Agama (Tuan Guru, Ulama, Ustadz) di Nusa Tenggara Barat untuk turut serta memberikan penguatan mental dan spiritual kepada seluruh penyintas dan terlibat dalam proses pemulihan paska gempa," katanya.

Berita Rekomendasi

Dihimbau seluruh pihak untuk melakukan konfirmasi (tabayyun) terkait informasi-infomasi yang beredar di media sosial sebelum menyebarkan kembali untuk mengurangi informasi yang menyesatkan (hoax) dan fitnah.

"Jika menemukan kasus-kasus yang mengganggu proses penanganan penyintas untuk Lombok kembali Bangkit, dapat melaporkan hal tersebut kepada pihak keamanan setempat dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri," katanya.

Humanitarian Forum Indonesia, yang merupakan forum bagi 15 lembaga kemanusiaan yakni  Muhammadiyah Disaster Management Centre, Dompet Dhuafa, KARINA – KWI, Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia,

Wahana Visi Indonesia, YAKKUM Emergency Unit, Perkumpulan Peningkatan untuk Keberdayaan Masyarakat, PKPU Human Initiative, Church World Service, Habitat for Humanity Indonesia, Unit Pengurangan Risiko Bencana Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Rebana Indonesia, Rumah Zakat, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama, dan BAZNAS Tanggap Bencana,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas