Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rupiah Melemah, Politikus PKS: Ini Persoalan Bangsa Jokowi Harus Serius Tangani Ekonomi

Level ini hampir menyentuh angka Rp 15.000 dimana di titik tersebut merupakan titik psikologis publik.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rupiah Melemah, Politikus PKS: Ini Persoalan Bangsa Jokowi Harus Serius Tangani Ekonomi
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Karyawan jasa penukaran uang asing, menunjukan dollar amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) semakin melemah ke Rp 14.457 per dollar AS. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar AS terus mengalami pelemahan.

Terakhir, rupiah berada di angka Rp 14.845 pada pagi hari tadi.

Level ini hampir menyentuh angka Rp 15.000 dimana di titik tersebut merupakan titik psikologis publik.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Handi Risza pun mengimbau kepada pemerintahan Jokowi-JK agar lebih serius mengurus persoalan ekonomi negara.

"Kita mengimbau agar Jokowi serius menangani ekonomi. Ini sudah menjadi persoalan bangsa dan negara. Sebaiknya kita mendorong agar tercipta kondisi yang kondusif untuk perbaikan ekonomi ke depan. Kalau kita krisis dampaknya ke seluruh bangsa dan yang rugi kita semua," ujar Handi saat berbincang dengan Tribunnews, Selasa (4/9/2018) sore.

Sekretaris Bidang Ekonomi Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek-LH) DPP PKS ini juga menjelaskan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS juga akan berimbas pada kegiatan ekonomi satu sama lain.

"Hampir semua produk barang dan jasa yang berasal dari barang impor akan ikut naik. Obat-obatan impor, sparepart impor, barang-barang elektronik impor akan naik," ujar Handi.

BERITA REKOMENDASI

Lebih lanjut, Handi menjelaskan bahan pokok yang punya hubungan dengan barang impor akan naik seperti pakan ternak dan vaksin ternak. 

Dampaknya, ujar dia harga telur dan daging ayam akan naik.

Calon anggota legislatif DPR RI Dapil Sumbar 1 itu juga mengatakan pelemahan mata uang Rupiah juga akan berdampak pada naiknya harga BBM

Sebab, menurut Handi, impor minyak mentah Indonesia pada Januari 2018 tercatat sebesar USD573,6 juta.

Jumlah tersebut naik signifikan sebesar 95,63 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year on year) USD293,2 juta. 

"Kalau BBM naik sudah pasti TDL akan ikut naik. Angka inflasi untuk volatile food relatif tinggi,"kata Handi.

Saat ini, menurutnya, Indonesia belum bisa mengambil manfaat dari pelemahan rupiah, untuk mendorong kinerja ekspor nasional. 

"Kondisi ini akan semakin terus berlanjut, jika Turki dan Argentina terus terperosok dalam krisis ekonomi,"ujar Handi.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas