Agung Laksono Ingin Golkar Perkuat Solidaritas dan Kekompakan Partai
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, HR Agung Laksono, mengatakan dewan pakar menginginkan partainya lebih kompak dan solid jelang pileg dan pilpres 2019.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, HR Agung Laksono, mengatakan dewan pakar menginginkan partainya lebih kompak dan solid jelang pileg dan pilpres 2019.
Hal itu, kata dia, agar partai berlambang pohon beringin tersebut mampu menyongsong dan mencapai target minimum kursi di kontestasi politik.
"Intinya Dewan Pakar menghendaki agar kita lebih melakukan langkah-langkah yang bisa memperkuat soliditas kekompakan partai," ujar Agung, di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (4/9/2018).
"Agar mampu menyongsong pemilu legislatif 2019 mencapai target minimum 100 kursi dari 575 atau 18,9 persen dan meningkat dari tahun 2014 lalu," sambungnya.
Baca: Pengembangan Kota Terintegrasi Terdongkrak Revolusi Industri 4.0
Menurutnya, target tersebut tidaklah ringan, karena memerlukan kerja keras. Apalagi, kata dia, ditengah himpitan dan situasi dinamika politik saat ini.
Selain itu, kekompakan partai diperlukan menanggapi suasana Pilpres. Bahwa sikap partai Golkar tidaklah berubah dan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Mantan Ketua DPR tersebut juga membantah bila ada yang menyebutkan Golkar terpecah belah menjadi dua.
Ucapannya ini merujuk pada adanya berita dukungan Aburizal Bakrie terhadap Prabowo.
"Tidak benar kalo ada yang menyebutkan Golkar terpecah belah dua, tidak benar. Kami semua tetap kompak dan satu," kata Agung.
Baca: Ekspor Mobil Toyota Capai 1 Juta Unit, Jokowi Berniat Temui Bos Toyota di Jepang
"Jadi itu adalah sikap pribadi saja dan tetap bersatu, semua sama dan kami mengadakan pembicaraan di daerah. Tidak ada perpecahan karena kami sadar bahwa pemilihan wapres adalah hak prerogratif dari presiden dan kami sudah terima sudah ikhlas siap," pungkasnya.
Simak videonya di atas.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.