Jokowi akan Umumkan Erick Thohir Sebagai Ketua Tim Sukses
Ma'ruf Amin menyebut nama pengusaha Erick Thohir resmi mengisi posisi ketua tim kampanye nasional koalisi Indonesia kerja.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA‑ Bakal calon wakil presiden, Ma'ruf Amin menyebut nama pengusaha Erick Thohir resmi mengisi posisi ketua tim kampanye nasional koalisi Indonesia kerja.
"Ya, saya kira Erick Thohir. Kalau enggak salah sudah ditetapkan segera diumumkan," ujar Ma'ruf di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018) kemarin.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Raja Juli Antoni mengatakan, pengumuman ketua tim pemenangan akan diumumkan hari ini atau besok Jumat (7/9/2018). "Hari ini atau besok Pak Presiden sendiri yang akan umumkan," ucap Raja Juli dikonfirmasi secara terpisah.
Raja Juli memastikan, Presiden Jokowi sudah mengantongi nama ketua tim pemenangan. Hanya, secara etis akan diumumkan Jokowi ke publik. Untuk lokasi pengumuman akan ditentukan oleh staf presiden. "Ini soal protokoler. Kita serahkan kepada staf‑staf Pak Presiden," ucap Raja.
Sebelumnya ada dua nama yang kian mengerucut yaitu Erick Thohir dan Chairul Tanjung. Erick Thohir dikenal sebagai Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) sedang Chairul Tanjung merupakan bos perusahaan CT Corp.
"Pak Erick merupakan nama yang diperbincangkan, termasuk Pak Chairul Tanjung juga, jadi kita tunggu keputusan beliau (Jokowi)," kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romy) ketika ditemui di lingkungan Istana Kepresidenan.
Menurut Romy, keduanya merepresentasikan generasi millenial dan memiliki komunikasi yang baik dengan seluruh pimpinan partai politik. "Pak CT (Chairul Tanjung) adalah orang yang bisa berkomunikasi dengan seluruh pimpinan parpol ya karena beliau seorang pengusaha nasional yang sukses," kata Romy.
Menurutnya Chairul Tanjung terbukti tidak punya barrier (hambatan). "Ketika Ramadhan beliau
menggelar acara buka bersama saja yang hadir menteri kabinet Pak Jokowi dan menteri kabinet Pak SBY. Beliau tidak memiliki barrier psikologis dengan siapapun," ungkap Romi.
Menurut Romy, parpol pendukung Jokowi‑Ma'ruf juga tidak bermasalah terkait kedua nama tersebut.
"Mengapa pilih pengusaha, karena kita tidak ingin ada keterlbatan atau pelibatan ASN (aparatur sipil negara) karena tidak diperbolehkan. Beberapa nama staf khusus presiden atau menteri yang terlibat dalam tim kampanye nasional diingatkan oleh Bawaslu untuk tidak dimasukkan," ungkap Romy.
Alasan kedua adalah untuk menghindari konflik kepentingan antarparpol sehingga perlu figur yang dianggap bisa diterima oleh seluruh pimpinan partai politik. Mengenai pilihan PPP, Romy mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
Menurut Romy, Ketua TKN idealnya mengetahui soal perekonomian, karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Ini menjadi bahan perhatian khusus kami dalam menetapkan TKN, karena orang tersebut harus memiliki pengetahuan memadai dalam persoalan ekonomi," kata Romy.