Bali Diharapkan Jadi Inspirasi Delegasi Parlemen Dunia Implementasikan Konsep Energi Baru Terbarukan
Pasalnya, Bali menjadi sebuah daerah dengan semangat masyarakatnya yang selalu bersinergi dengan alam.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana berharap Pulau Dewata dapat menjadi inspirasi bagi para delegasi parlemen dunia dalam rangka mengimplementasikan semangat dari konsep energi baru terbarukan.
Pasalnya, Bali menjadi sebuah daerah dengan semangat masyarakatnya yang selalu bersinergi dengan alam.
"Saya rasa Bali menjadi tuan rumah sebagai sebuah icon , Bali juga menjadi sebuah daya tarik penting dan memilki semangat seni, budaya, dan alam yang memang betul-betul dapat menginspirasi dunia," ujar Putu disela-sela acara World parliamentary forum on sustainable development (WPFSD) di Bali, Rabu (12/9/2018).
WPFSD yang diselenggarakan pada 12-13 September 2018, diikuti sekitar 45 negara ini membahas topik 'Menuju Energi Berkelanjutan untuk Semua'.
Hadir Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, pimpinan DPR Fadli Zon, Agus Hermanto, dan Utut Adianto, serta Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI (BKSAP) Nurhayati Ali Assegaf.
Anggota DPR RI Dapil Bali itu menjelaskan, masyarakat Bali memiliki konsep dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Salah satunya bagaimana antara manusia dan alam saling berdampingan untuk menerima berkah dari penciptanya, atau yang dikenal sebagai konsep kosmologi Tri Hita Karana yang menjadi falsafah hidup tangguh.
Menurut dia, dari falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keaneka ragaman budaya, dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi dan homogenisasi.
"Pada dasarnya hakikat ajaran tri hita karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Seperti misalnya, perayaan hari Nyepi, semangatnya adalah memberikan alam beristirahat. Kemudian, sistem pengairan sawah tradisional Bali (Subak) yang sifatnya mengenali alam bukan mengeksploitasinya, sehingga ini merupakan energi alam yang perlu disuarakan yang belum banyak diketahui masyarakat dunia," ujar politikus Demokrat itu.
Oleh karena itu, Putu kembali berharap dalam pertemuan parlemen dunia ini, parlemen Indonesia sebagai tuan rumah dapat mengambil banyak peran strategis dalam menggaungkan pariwisata dan konsep energi yang ramah pada lingkungan.
Menurut Putu, dalam konsep energi terbarukan, Indonesia tidak memposisikan diri sebagai objek atau market melainkan harus pada tahapan sebagai subyek/produsen .
"Ke depan Indonesia tidak hanya menjadi obyek atau market dari industri ini, melainkan menjadi subyek dari energi tebarukan ini. Sehinggga dengan pertemuan parlemen ini, kita dapat membangun kejasama-kerjasama dengan parlemen dari negara maju yang sudah memikirkan jauh ke depan untuk menggunakan energi baru tebarukan tersebut," katanya dalam keterangan tertulis.
Putu mengingatkan bahwa Presisen ke 6 RI, SBY pernah menjadi presiden organisasi Global Green Growth Institute (GGGI) yang bergerak di bidang sustainable development dalam energi yang terbarukan yang selalu berfokus kepada green energy, green tourism, eco tourism dan lainnya yang digagas melalui fraksi partai demokrat sehingga bisa memberikan peran kepada parlemen indonesia untuk menjadi pemimpin atau leader dalam membangun konsep sustainable development (pembangunan bekerlanjutan) yang terfokus kepada new and renewable energi tersebut.
"Artinya, kita harus menjadi pemimpin di bidang ini dalam rangka menggerakan dan membangun semangat konsep energi terbarukan, dengan mulai menghindari enegi-energi yang dapat merusak alam seperti fossil fuel sehingga menyebabkan perubahan iklim," kata Putu.
Tak hanya itu, menurutnya esensi kegiatan ini adalah untuk mendapatkan benefit sebesar-besarnya untuk masyarakat Indonesia khususnya masyarakat bali dengan harapan ekonomi masyarakat lebih meningkat.
Selain itu, kegiatan dunia ini juga mempunyai dampak lebih besar yaitu kepercayaan dunia kepada kepariwisataan bali menguat pasca bencana alam erupsi Gunung Agung dan Gempa Lombok.
Baca: Waspada Badai Florence, Berikut Peringatan Penerbangan, Kapal dan Saran Wisata
Baca: Unggah Video Pengakuan Napi, Najwa Shihab Bakal Bongkar Pesta Narkoba di Penjara Salemba
Baca: Waspada Badai Florence, Berikut Peringatan Penerbangan, Kapal dan Saran Wisata
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita menyuarakan kepada dunia, bahwa bali fokus dalam keparawisataannya sangat aman dikunjungi, sehingga harapan yang terbesar adalah dimana masyarakat bali akan mendapatkan dampak ekonomi secara langsung. Delegasinya cukup besar yaitu 45 negara serta 500 orang hadir untuk menginap dan tinggal di bali untuk melihat seni budaya bali, membeli cinderamata atau souvenir bali, dan mengunjungi berbagai tempat pariwisata Bali, sehingga memberitahukan kepada seluruh masyarakat di negaranya masing-masing bahwa bali indah, mempesona dan aman untuk dikunjungi, ini adalah kontribusi nyata" pungkas Putu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.