Gelar Simulasi Hadapi Kerusuhan, Wakapolri: Ini Rangkaian Kesiapan Hadapi Pemilu 2019
Akibat tak terima dengan keputusan, ratusan orang yang bertindak sebagai massa pun 'mengamuk'.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian menggelar simulasi latihan pengamanan jelang Pemilu 2019. Simulasi itu digelar di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), tepatnya di Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan latihan simulasi dilakukan sebagai rangkaian kesiapan pihaknya untuk menghadapi kontestasi politik tahun depan.
"Jadi acara pelatihan ini merupakan rangkaian kesiapan kita menghadapi pemilu nanti," ujar Ari, di Gedung MK, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Berdasarkan pernyataan Ari, simulasi ini memiliki skenario, dimana terjadi keributan saat massa pendukung salah satu calon tidak terima dengan keputusan sidang sengketa hasil pemilu calonnya yang ditolak MK.
Akibat tak terima dengan keputusan, ratusan orang yang bertindak sebagai massa pun 'mengamuk'.
Sebagian dari massa ini diperankan pula oleh anggota kepolisian.
Pantauan Tribunnews.com, awalnya akan dilakukan negosiasi oleh para polwan terlebih dahulu.
Namun, bila tak berhasil dan situasi memanas, satuan Shabara akan diturunkan untuk menenangkan massa.
Dalam kesempatan ini, kata Ari, gas air mata dan kendaraan water cannon dapat dipergunakan.
Kemudian, ketika situasi sudah pada tahap rawan, Brimob akan diterjunkan untuk mengurai massa. Tembakan peringatan dapat dilakukan.
Bila perlu, jenderal bintang tiga ini mengatakan pihaknya dapat melakukan tembakan yang diarahkan kepada massa yang dianggap anarkis atau mengancam.
"Latihan seperti ini kalau di Polda sudah sering ya. Tapi kita akan terus gelar latihan, simulasi seperti ini. Seperti atlet kan harus terus berlatih, menghadapi segala kemungkinan situasi," katanya.