Kominfo Imbau Generasi Milenial Aktif Terlibat di Pesta Demokrasi 2019: Jangan Mudah Terhasut Hoaks
Kominfo mengimbau agar generasi milenial diminta untuk tidak mudah terhasut hoaks, menjelang Pemilu 2019.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Kominfo Imbau Generasi Milenial Aktif Terlibat di Pesta Demokrasi 2019: Jangan Mudah Terhasut Hoaks](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sosialisasi-pemilu-2019_20180914_080236.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sosialisasi Pemilu 2019 berformat talkshow dengan tajuk 'Dari Pemuda untuk Indonesia' dihelat di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis (13/9/2018).
Pada kesempatan itu, Direktur Pengelolaan Media Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Siti Meiningsih mengimbau agar generasi milenial diminta untuk tidak mudah terhasut hoaks, menjelang Pemilu 2019.
Ia juga meminta generasi milenial terlibat aktif dalam penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut.
"Saat ini perkembangan media sosial tidak terelakkan dan aliran informasi tidak terbendung. Banyak berita atau informasi yang tidak berdasar fakta maupun data (hoaks)," kata Siti Meiningsih dalam keterangan tertulis, Jumat (14/9/2018).
Siti menilai hoaks kian bertebaran menjelang pesta demokrasi tahun depan.
"Kami minta generasi muda jangan mudah percaya berita hoaks. Jangan pula ikut menyebarkan, jika tidak tahu persis kebenarannya atau manfaatnya bagi khalayak," katanya.
Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Gun Gun Siswadi menerangkan, generasi milenial menjadi satu di antara sasaran literasi, sosialisasi dan edukasi media dan informasi.
"Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 143 juta pengguna internet. Sebanyak 85 juta pengguna diantaranya adalah pengguna media sosial serta didominasi kaum muda. Tentunya menjadi tugas kita bersama agar informasi terkait pemilu bisa disampaikan secara seimbang," ujar dia.
Sosialisasi yang dikemas dalam bentuk talkshow itu diikuti ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Solo.
Selain Gun Gun, acara itu juga menghadirkan pembicara lain seperti Ketua KPU Jateng Joko Purnomo, Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Niken Setyawati, praktisi media Heru Margianto, serta Kepala Prodi Ilmu Komunikasi UNS Sri Hastjarjo.
Aadpun Ketua KPU Jateng Joko Purnomo mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi sebagai penyelenggara Pemilu 2019.
"Banyak ruang yang bisa dimanfaatkan mahasiswa jika ingin terlibat langsung. Seperti menjadi panitia pemungutan suara (PPS) tingkat desa/kelurahan, sukarelawan pengawas pemilu, atau memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya pemilu bagi keberlangsungan demokrasi," jelas dia.
Menurut Joko, peran pemilih rasional seperti mahasiswa dalam pemilu bisa ikut meminimalkan potensi pelanggaran.
"Semakin banyak yang mengawasi, tentu pemilu bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas," katanya.