Nasehat Jimly Asshiddiqie Kepada Agustinus Woro
Ia pun meminta agar Agustinus tidak mengulangi aksinya memanjat baliho karena telah merepotkan banyak orang.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi 2003 sampai 2008 Jimly Asshiddiqie mengaku telah menasehati pemanjat baliho di Pasar Rebo pada Kamis (13/9/2018) lalu yang menuntut penyelesaian kasus keponakannya yang meninggal di Ngada, NTT Agustinus Woro.
"Saya juga sudah menasehati Agustinus. Kita sudah berjuang, tapi apa pun hasilnya harus sesuai aturan dan menerima," kata Jimly di kantor Komnas HAM, Menteng Jakarta Pusat pada Jumat (14/9/2018).
Ia pun meminta agar Agustinus tidak mengulangi aksinya memanjat baliho karena telah merepotkan banyak orang.
"Jangan bertindak seperti kemarin yang buat repot semua orang. Atau hanya mau mencari sensasi saja. Jangan sampai begitu. Dan jangan dicontoh," kata Jimly.
Kemarin, Agustinus baru mau turun dari baliho kalau Jimly dan sejumlah nama lain seperti pakar hukum Mahfud MD dan Ketua Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait.
Ketika tahu namanya disebut, Jimly mengatakan tengah menghadiri acara di Lemhamnas.
Seketika ia langsung menemui Agustinus yang masih berada di atas baliho.
"Saat tahu saya sedang di Lemhanas. Saya baca nama saya disebut. Saya takut kalau dia meninggal, saya belum datang. Merasa dosa saya," kata Jimly.
Menurut pengakuan Agustinus kepada Jimly, Agustinus menyebut namanya karena kerap melihatnya di televisi.
"Ya saya tanya dia ingatnya nama saya ya begitu aja. Dia nggak kenal nggak apa. Dia cuma suka lihat di TV," kata Jimly.