Mahasiswa Diharapkan Membantu Masyarakat Memilih Pemimpin Berkualitas
Sudarto prihatin dengan golput yang terus bertambah dari tahun ke tahun pada Pemilu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemuda dan mahasiswa sebagai salah satu elemen terpenting bagi bangsa ini sebaiknya tidak terkontaminasi langsung oleh politik praktis serta tidak memiliki keterikatan dengan partai politik maupun bacaleg.
Demikian dikemukakan Mabinda PKC PMII DKI Jakarta, Sudarto, dalam dialog nasional bertema “Peran Pemuda dan Mahasiswa dalam Mengawal Pesta Demokrasi Pemilu 2019” yang diadakan di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (18/9/2018).
"Mahasiswa masih dapat didengar oleh masyarakat dengan begitu mahasiswa dapat turut andil dalam menciptakan suhu pemilu dan pileg yang damai serta dapat memberikan pendidikan politik bagi masyarakat," kata Sudarto.
Menurut Sudarto, mahasiswa menjadi bagian dari elemen pemuda penting bagi bangsa ini yang masih dianggap sebagai masyarakat yang punya kompetensi yang punya idealisme, punya kejujuran, tidak punya kepentingan dan terlepas dari hegemoni kepentingan politik
"Sehingga masyarakat masih mendengar suara mahasiswa,” terang Sudarto.
Calon Anggota DPD DKI Jakarta Nomor Urut 42 ini prihatin dengan golput yang terus bertambah dari tahun ke tahun pada Pemilu.
Oleh karena itu, dia berharap masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya memilih pemimpin baik di eksekutif maupun legislatif seperti DPRD, DPR RI dan DPD RI.
"Maka pemuda maupun mahasiswa harus mengambil peran untuk menyadarkan masyarakat sehingga tingkat golput itu dapat menurun. Mereka menanggap demokrasi kadang sebagai formalitas saja," katanya.
Sudarto juga berharap partisipasi aktif pemuda maupun mahasiswa dalam mencerdaskan masyarakat sehingga dapat menentukan pilihannya dengan tepat dan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas, mampu mewakili aspirasinya serta tidak melakukan tindakan korupsi.
"Mahasiswa harus menjadi corong untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat untuk bisa memilih pemimpin-pemimpin atau wakil rakyat nanti,” katanya.