Setya Novanto Bawa Notes Saat Bersaksi untuk Keponakannya
Ketika duduk di kursi terdakwa, Setya Novanto selalu membawa buku agenda berwarna hitam. Buku itu berisi tulisan tangan Setya Novanto terkait aliran
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika duduk di kursi terdakwa, Setya Novanto selalu membawa buku agenda berwarna hitam.
Buku itu berisi tulisan tangan Setya Novanto terkait aliran dana "uang panas" e-KTP ke sejumlah anggota DPR RI.
Kini Setya Novanto tidak lagi menenteng buku hitamnya saat bersaksi untuk kasus yang sama di Pengadilan Tipikor Jakarta bagi keponakannya, Irvanto dan Made Oka.
Baca: Sidang Perdana Kasus Penggelapan Abu Tours
Setya Novanto selalu menggenggam kotak kacamata dan notes warna putih.
Dua barang ini tidak pernah lepas dari genggaman mantan Ketua DPR RI tersebut.
Saat memberikan keterangan di persidangan, Selasa (18/9/2018) kemarin, Setya Novanto berpatokan pada isi di notesnya.
Lantas apa isi notes itu? Sama kah seperti buku hitam?
Mengintip notes Setya Novanto, notes tersebut polos tanpa garis.
Baca: Buwas : Sampai Juni 2019, Indonesia Tidak Perlu Impor Beras
Di sana terlihat tulisan tangan Setya Novanto yang rapi menggunakan tinta hitam.
Di tengah-tengah notes, ada huruf SN berukuran besar yang menandakan singkatan namanya, Setya Novanto.
Di beberapa bagian yang dinilai penting, Setya Novanto memberikan stabilo kuning.
Sekilas, buku ini hampir sama dengan buku agenda hitam, tertera penerimaan uang e-KTP ke sejumlah anggota DPR.
Dalam keterangannya di sidang, mantan ketua Umum Golkar ini kembali menyebut sembilan nama anggota dan mantan anggota DPR yang diduga menerima uang dalam proyek e-KTP.
Beberapa nama itu merupakan mantan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR.
Nama-nama ini sama dengan hasil konfrontasi dirinya dengan Irvanto di hadapan penyidik KPK.
Menurut Setya Novanto, keponakannya itu (Irvanto) menyerahkan uang ke Chairuman Harahap 500 ribu Dollar AS, Jafar hafsah 100 ribu dolar AS, dan Ade Komarudin 700 ribu dolar AS.
Agun Gunandjar 1 juta dolar AS, Melchias Markus Mekeng dan Markus Nari masing-masing 500 ribu dolar AS.
Pemberian pada Mekeng dan Markus Nari dilakukan di ruangan Setya Novanto.
Selanjutnya, untuk Olly Dondokambey 500 ribu dolar AS, Mirwan Amir dan Tamsil Linrung juga masing-masing mendapat 500 ribu Dollar AS.
Masih menurut Setya Novanto, uang tersebut diberikan Irvanto atas perintah Andi Narogong.
Beberapa di antara penyerahan disaksikan Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat.(*)