Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pastikan Tidak Ada Tempe Setipis Kartu Kredit, Enggar : Itu Keripik Tempe

saat mengunjungi pabrik tahu ia langsung memakan langsung tahu kuning yang baru saja selesai dibuat para perajin

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pastikan Tidak Ada Tempe Setipis Kartu Kredit, Enggar : Itu Keripik Tempe
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan kalau tidak ada tempe yang setipis kartu kredit meskipun terjadi pelemahahan rupiah terhadap dolar AS.

Hal tersebut disampaikan Enggar saat  menjunjungi pabrik tempe tahu milik Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018).

Enggar berkelakar memang ia melihat ada tempe tipis tapi bukan tempe yang dijual ke masyarakat melainkan tempe yang telah diolah menjadi keripik tempe.

"Saya dengar berita katanya tempe setebal kartu kredit. Memang betul saya lihat tapi ya keripik tempe," kata Enggar sambil menunjuk keripik tempe buatan para pengrajin tempe di Jakarta Barat yang disajikan sebagai cemilan saat Enggar datang.

Para pengrajin tempe pun langsung tertawa mendengar perkataan Enggar yang setelah itu terlihat lahap memakan keripik tempe tersebut.

Pada kesempatan tersebut Enggar juga sempat mendatangi pabrik-pabrik pembuatan tahu dan tempe.

Baca: Cek Tempe Tidak Setipis Kartu Kredit, Mendag Datangi Pabrik Tempe

Berita Rekomendasi

Bahkan saat mengunjungi pabrik tahu ia langsung memakan langsung tahu kuning yang baru saja selesai dibuat para perajin.

"Enak-enak, ayo cobain," kata Enggar.

Enggar pun yakin tidak ada pengrajin yang mengurangi ukuran tahu dan tempe karena memang harga kedelai tidak naik lantaran ia baru saja mengizinkan langsung pengimpor kedelai menjual langsung ke pengrajin sehingga bisa mengurangi biaya produksi.

"Semula para importir jual ke distributor lalu ada turunannya lagi, saya memenuhi permintaan perajin untuk langsung memotong dari importir ke pengrajin," ujar Enggar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas