Menlu RI: Perempuan Punya Peran Penting Melawan Terorisme
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan, peran perempuan penting sebagai agen perdamaian dalam perjuangan global melawan terorisme.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan, peran perempuan penting sebagai agen perdamaian dalam perjuangan global melawan terorisme.
Pada pertemuan Ninth Ministerial Plenary of The Global Counter-Terrorism Forum (GCTF), Mantan Dubes RI untuk Belanda ini menyinggung trend baru terorisme yang melibatkan perempuan.
Baca: Gaya Hidup Kerek Pertumbuhan Bisnis Waralaba dan Kafe
"Kejadian (Terorisme) yang dialami Indonesia di Surabaya semakin membutuhkan peran perempuan dalam perjuangan melawan terorisme," jelas Menlu Retno, di keterangannya, Kamis (27/9/2018).
Ujar Retno, peran besar perempuan adalah menanamkan nilai-nilai, mengambil prespektif positif, dalam keluarga.
Untuk itu, Retno menuturkan perlunya pemberdayaan perempuan, salah satunya adalah inisiatif Peace Village sebagai soft approach untuk perjuangan melawan terorisme, melalui meningkatan kesejahteraan.
"Inisiatif ini untuk menyebarkan nilai-nilai damai dan toleransi dengan pemberdayaan wanita di komunitas lokal, khususnya di sektor ekonomi," kata Retno.
Menlu RI pun menyambut baik kerja sama yang lebih erat antara GCTF dengan PBB untuk mengatasi evolusi dan trend baru terorisme, serta berharap usulan 4 dokumentasi dapat diimplementasikan.
Empat rekomendasi yang didorong oleh pertemuan ini adalah isu Homegrown Terrorism, the Challenge of Returning Families of FTFs, the Collection, Use and Sharing of Evidence for Purposes of Criminal Prosecution of Terrorist Suspects, dan the Nexus between Transnational Organized Crime and Terrorism.
"Tahap selanjutnya bagaimana kita dapat mengimplementasi rekomendasi ini dalam kerangka nasional dan regional” jelas Menlu.
Indonesia merupakan salah satu dari 30 negara anggota GCTF yang ditujukan sebagai forum untuk kerja sama global mengatasi ancaman terorisme.
Forum yang dibentuk tahun 2011 tersebut terdiri dari berbagai kelompok kerja yang mengeluarkan rekomendasi kebijakan dan kegiatan untuk melawan terorisme.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.