Runway Bandara Palu Retak, Ini Upaya yang Dilakukan untuk Percepat Penyaluran Bantuan Korban Gempa
Pemerintah terus berupaya agar bantuan untuk korban gempa di Sulawesi Tengah segera tersalurkan, meski berbagai kendala dihaadapi.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya agar bantuan untuk korban gempa di Sulawesi Tengah segera tersalurkan, meski berbagai kendala dihaadapi.
Salah satu kendalanya adalah retaknya landasan pacu atau runway Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu di Sulawesi Tengah
Menko Polhukam Wirant menyebut kerretak sepanjang 500 meter dari 2.500 meter landasan pacu yang ada.
"Hasil pengeceken Kementerian Perhubungan, dari 2.500 meter, yang ada retakan sekitar 500 meter," kata Wiranto di kantornya usai rapat darurat, Sabtu (29/9/2018) dini hari.
Akibat retakan tersebut, sisa landasan pacu sepanjang 2.000 meter tidak bisa dijadikan tempat mendarat pesawat berukuran besar seperti boing 747 atau lainnya.
Namun, ia berharap landasan pacu masih bisa digunakan untuk mendarat pesawat Hercules dan Pesawan CN235.
Selain, landasan pacu mengalami keretakan, sistem navigasi bandara pun mengalami kerusakan.
Untuk itu, pemerintah melalui TNI AU dan kementerian perhubungan akan membawa alat navigasi dari Makassar.
Ia berharap pesawat Hercules yang membawa bantuan bisa mendarat di bandara.
"Diharapkan sisa landasan pacu 2000 meter bisa digunakan untuk mendarat herkules dan CN235 untuk mempercepat penyaluran bantuan," katanya.
Diketahui gempa bermagnitude 7,4 skala richter mengguncang wilayah Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Selatan, Jumat (28/9/2018) sore.
Dampak gempa selain menghancurkan sejumlah bangunan juga menimbulkan tsunam