Rencana Gus Maiz Lamar Kekasihnya Pupus Usai Ajal Menjemputnya di Palu
Korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, bertambah jadi 832 orang.
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, bertambah jadi 832 orang.
Satu di antara ratusan korban meninggal adalah warga Mendoyo Dangin, Banjar Tengah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Brigadir I Gusti Kade Sukamiarta (32).
Mirisnya lagi, anggota Polri itu disapu tsunami ketika sudah bersiap melamar calon istrinya.
Ayah korban, I Gusti Kade Sukadana (57), menuturkan sang anak bertugas di Palu sejak 2005 setelah lulus SPN Singaraja.
Baca: Pendaftaran Akun Media Sosial ke KPU Dapat Cegah Kampanye Hitam
Dalam waktu dekat, korban yang akrab disapa Gus Maiz berniat melangsungkan pernikahan.
Sesuai rencana, pekan ini dijadwalkan upacara lamaran. Keluarga Gus Maiz akan menemui keluarga kekasihnya di Palu.
Selasa (2/10) besok, Gus Maiz sedianya akan pulang ke Bali.
Selanjutnya, Kamis (4/10) atau Jumat (5/10), Gus Maiz mengajak ayahnya, Gusti Kade Sukadana, beserta ibunya, I Gusti Ayu Kade Miliasih (63), terbang ke Palu.
Baca: Siap-siap! 2 Hujan Meteor Akan Menyapa Langit pada Malam Oktober 2018
"Maunya akan ada lamaran. Anak saya akan menikah dengan pacarnya yang ada di Palu," tutur Gus Sukadana lirih saat ditemui di kediamannya, Minggu (30/9).
Menurut Gus Sukadana, dewasa (hari baik) pernikahan sudah ditetapkan keluarganya.
Pernikahan secara adat Bali itu dijadwalkan menjelang Hari Raya Galungan pada Desember mendatang.
"Rencananya menikah dekat-dekat dengan perayaan Galungan mendatang," katanya dengan terbata-bata.
Namun takdir berkata lain.
Rencana momen bahagia tersebut pupus setelah gempa bermagnitudo 7,4 SR dan diikuti tsunami menerjang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Jumat (28/9) sore.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.