Dianggap Terlalu Mewah, Pengaturan Anggaran Acara IMF-World Bank 2018 Dibeberkan Menkeu Era SBY
Pertemuan Tahunan IMF- World Bank 2018 dianggap terlalu mewah, mantan Menkeu Era SBY lantas membeberkan soal pengaturan anggaran.
Editor: ade mayasanto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (IMF- World Bank Annual Meeting 2018) di Bali pada 8-14 Oktober dianggap terlalu mewah.
Anggapan tersebut berasal dari Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendesak pemerintah untuk melakukan penghematan biaya penyelenggaraan dan disalurkan sebagian untuk membantu korban bencana alam di Palu, Donggala, serta Lombok.
"Teman-teman mendesak kepada pemerintah agar menghemat yang masih bisa dihemat," ujar anggota Tim Ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli, saat memberikan pernyataan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018) malam.
Baca: Puji Atlet Asian Para Games 2018, Alissa Wahid Samakan dengan Kehebatan Sinta Nuriyah dan Gus Dur
"Kedua, dialirkan penghematan itu untuk membantu rakyat kita di Donggala, Palu, dan Lombok karena banyak yang masih belum dikerjakan," tuturnya.
Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah Annual Meeting tahun 2018 dan telah menganggarkan dana sekitar Rp 855,5 miliar yang sudah disepakati bersama DPR RI sejak awal tahun 2017.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono saat berkunjung ke redaksi harian Kompas pada Selasa (7/8/2018) menjelaskan, anggaran pelaksanaan Annual Meeting telah dibahas bersama DPR RI dan berlaku secara multiyears.
Besarannya saat disepakati adalah Rp 45,4 miliar pada 2017 dan Rp 810,1 miliar pada 2018 sehingga total yang dialokasikan adalah Rp 855,5 miliar.
Menteri Keuangan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muhammad Chatib Basri lantas membeberkan soal pengaturan anggaran IMF-World Bank Annual Meeting 2018.