Tim Jokowi-Ma'ruf Sebut Ratna Sarumpaet sebagai 'Ratu Hoaks Indonesia'
"Ada baiknya polisi tidak memenuhi permintaan Ibu Ratna, Ratu Hoaks Indonesia ini," ujar Antoni.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf meminta pihak kepolisian mempertimbangkan penghilangan barang bukti, jika Ratna Sarumpaet dijadikan tahanan.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Raja Juli Antoni berujar pihak kepolisian memang akan memutuskan sesuai dengan prosedur hukum, berkaitan dengan pengajuan Ratna Sarumpaet menjadi tahanan kota.
Bahkan Ratna disapa sebagai 'Ratu Hoaks Indonesia'.
"Ada baiknya polisi tidak memenuhi permintaan Ibu Ratna, Ratu Hoaks Indonesia ini," ujar Antoni saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (7/10/2018).
Namun, ucap Antoni, sebelum ditangkap pihak kepolisian, Ratna diduga hendak melarikan diri ke Cile.
Karena itu, ia meminta pihak kepolisian mempertimbangkan kemungkinan terburuk, jika pengajuan Ratna jadi tahanan kota disetujui.
"Bila Ibu Ratna menjadi tahanan kota besar peluang ia bisa menghilangkan barang bukti sulit mengungkap pihak-pihak terkait dalam penyebaran hoaks yang merusak kedamaian rakyat Indonesia," kata Antoni.
Baca: PKS: Isu Ratna Sarumpaet Sengaja Digoreng untuk Alihkan Masalah Ekonomi
Ratna mengajukan untuk menjadi tahanan kota dengan alasan karena sering keluar masuk rumah sakit untuk menebus obat.
Selain itu faktor usia Ratna yang sudah 69 tahun juga menjadi alasannya mengajukan diri sebagai tahanan kota.
"Alasan kesehatan terlihat sangat mengada-ada. Toh, Ibu Ratna sabagai tahanan polisi, bila memang sakit, tetap bisa berobat secara baik," tutur Antoni.
Apalagi meski telah berusia lanjut, ucap Antoni, Ratna selama ini terlihat segar bugar sehingga bisa keliling Indonesia menebar kebencian melalui tagar 2019 Ganti Presiden.
"Ibu Ratna juga terlihat sangat sehat ketika berencana melancong jauh ke Cile," imbuh Antoni.
"Sekalagi lagi saya percayakan kepada kepolisian untuk memutuskan apakah pengajuan tahanan kota Ibu Ratna diterima atau ditolak. Saya pribadi berharap polisi menolaknya," ucapnya.